NGAMPRAH-Rencana revitaslisai Pasar Tagog Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali di lelang ulang. Hal itu setelah perusahaan pemenang lelang sebelumnya tidak melaksanakan kewajibannya.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB, Avira Nurafifah mengatakan pada 2019 ini, revitalisasi pasar tersebut kembali digulirkan dengan investor yang akan melakukan pembangunan masih merupakan perusahaan konsorsium dengan perusahaan pemenang lelang sebelumnya. Namun, perusahaan tersebut tidak bisa segera melakukan pembangunan sesuai kontrak.
“Pemenang lelang tidak melaksanakan pembangunan dengan alasan yang tidak jelas, sehingga kami nyatakan wanprestasi. Proyek ini terpaksa dilelang ulang. Akhirnya, proyek ini kembali dilelang ulang dan sekarang sedang berproses di Unit Layanan Pengadaan. Setelah ada pemenang, kami harap pembangunan bisa segera dilaksanakan,” kata Avira saat dihubungi, Senin (16/9).
Baca Juga:Dispora Cari Bibit Atlet BerprestasiPemdes Harus Produktif dan Inovatif, Tuangkan Gagasan dalam Sebuah Komitmen
Dia menyebut pembangunan terbengkalai sejak enam tahun terakhir. Beberapa kali upaya revitalisasi pasar tersebut gagal dilakukan lantaran pemenang lelang tidak melaksanakan pembangunan.
“Revitalisasi Pasar Tagog seharusnya dilakukan beberapa bulan lalu. Namun, pemenang lelang sebelumnya tidak melaksanakan proyek tersebut,” ujarnya.
Revitalisasi Pasar Tagog dilakukan dengan lelang investasi, sehingga biaya pembangunan ditanggung sepenuhnya oleh investor. Kecuali Pasar Tagog, dua pasar tradisional lainnya yang dikelola Disperindag KBB sudah direvitalisasi. Kedua pasar tersebut, yaitu Pasar Panorama Lembang dan Pasar Batujajar yang dibangun oleh investor yang sama, yaitu PT Bangun Bina Persada.
“Berbeda dengan Pasar Tagog, revitalisasi Pasar Lembang dan Batujajar tidak banyak menemui kendala. Sekarang, kedua pasar tersebut sudah tertata rapi dengan konsep pasar tradisional semimodern,” ujarnya.
Lebih lanjut Avira menjelaskan, revitalisasi Pasar Tagog Padalarang sebenarnya sudah harus dilakukan sejak 2013 lalu. Namun, salah satu investor pemenang lelang meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, revitalisasi terus diwacanakan namun terkendala berbagai hal termasuk belum terjadi kesepahaman dengan para pedagang.
“Sesuai perencanaan, biaya pembangunan pasar tersebut diperkirakan sebesar Rp 80 miliar,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pembangunan Pasar Tagog di pusat kota Padalarang ini sudah lama dinantikan para pedagang serta masyarakat setempat. Soalnya, keberadaan pasar yang kumuh membuat kawasan itu tampak semerawut. (sep)