SUBANG-Ratusan ekor ikan mati diduga karena pencemaran limbah pabrik. Warga Desa Wantilan Kecamatan Cipeundeuy dan sekitarnya merasa dirugikan dengan kejadian tersebut.
Warga Desa Wantilan Kecamatan Cipendeuy Saefull (42) mengatakan, sudah Empat hari ini dirinya dan warga mendatangi PT AMB Cipeundeuy yang diduga melakukan pembuangan limbahnya ke Sungai Cijengkol. Pihaknya meminta agar limbah yang dibuang tersebut jangan sampai mencemari lingkungan dikarenakan berdampak serius. “Kejadian tersebut sudah sejak Empat hari, kita dan warga sudah meminta dan ingin berbicara dengan pihak pabrik,” ujarnya.
Dijelaskan Saefull, limbah yang dibuang dan mencemari lingkungan tersebut menyebabkan adanya ratusan ekor ikan berbagai jenis mati di sungai tesebut. Belum lagi, air yang tercemar dari Sungai Cijengkol mengairi sawah milik petani sekitar. Bisa menyebabkan kerusakan dari padi milik petani yang ditanam. “Ini sangat membahayakan. Warga sudah kesal dengan hal seperti ini,” ujarnya.
Saefull berencana melaporkan ke pihak berwajib atau kepolisian. Pasalnya, sungai tersebut menjadi berubah warna dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Ikan yang mati tersebut mulai dari jenis ikan sapu- sapu, keting, cucut dan lainnya. “Warga berencana mau melaporkan ini ke pihak kepolisian,” katanya.
Baca Juga:Asap TPA Panembong Bikin Sesak NafasCisaat dan Campaka jadi Fokus TMMD
Kepala Desa Wantilan, Komarudin benar-benar tidak lagi bisa menahan amarahnya, wajahnya memerah, nada suaranya meninggi, ketika menyaksikan ada ribuan ikan bahkan binatang lainnya seperti katak mati di sungai Cijengkol Wantilan. Dia mengaku sudah lama mendapati laporan dari warga, bahkan menyaksikan sendiri sungai ini sudah tercemar oleh limbah pabrik. Puncaknya pada hari kemarin, saat menyaksikan beberapa binatang ekosistem sungai mati dan mengambang di permukaan sungai.
Saat itu juga dia bersama warga lainnya melaporkan kejadian tersebut pada pihak PT AMB untuk menunjukan langsung ketercemaran Sungai Cijengkol yang diduga oleh limbah pabriknya, dan menuntut tanggung jawab perusahaan agar tidak sembarangan membuang limbah ke sungai.
“Kalau penanganannya lambat seperti sekarang, bisa-bisa sungai ini semakin tercemar. Sekarang saja ikan-ikannya sudah mati, belum lagi nanti sawah,” katanya.
Perlu diketahui, kata dia, beberapa warga di Wantilan selain untuk mengairi sawah juga memanfaatkan air sungai untuk beberapa keperluan. “Sekarang sudah tidak bisa lagi karena keadaannya sudah tercemar begini,” jelas Komarudin.