“Sampai detik ini pihak sekolah tidak menghubungi saya ataupun mengumpulkan wali murid. Tidak ada iktikad baik, otomatis saya laporkan. Akan saya kumpulkan semua orang tua korban, saya buat laporan, kemungkinan dalam minggu ini,” terangnya.
Yongki juga telah mengadukan masalah ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Dia mengaku telah menyampaikan kronologi dugaan pemukulan Kepala SDN Tunggorono 2 terhadap 10 siswa kepada beberapa orang di Dinas Pendidikan.
Salah satunya kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar. Kepadanya, pihak dinas berjanji bakal memproses kasus ini.
Baca Juga:Pemulung Tetap Mengais Rezeki di TPA Panembong yang TerbakarNasib BPRS Gotong Royong: Diperiksa Kejari, Terancam Dilikuidasi
“Harapan saya, kepala sekolah bisa mengayomi. Kalau mukul anak, jangan di kepala karena otak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jombang Iptu Dwi Retno Suharti membenarkan adanya pengaduan dari Yongki. Pihaknya berharap, jika membuat laporan, Yongki mengajak serta anaknya. Karena dugaan pemukulan itu sudah terjadi sepekan yang lalu, sehingga korban tidak bisa divisum.
“Kalau saya terserah orang tua. Kalau mau laporan, anaknya dibawa ke sini, supaya korban bisa kami mintai keterangan,” tandasnya.(bbs/net/cup/red)