“Kalau bagi-bagi ke kaum dhuafa dan panti jompo baguslah. Kalau muatan politik pasti ada. Tapi kalau kegiatannya bagus, kita sih singkirkan kepentingan politik. Memang kewajiban seseorang untuk bantu jompo dan pakir miskin. Bagi saya tidak terlalu negatif kalau ke panti jompo. Sah-sah saja,” katanya.
Namun demikian, Nace berharap agar kegiatan bagi-bagi mie instan dan uang Rp100 ribu oleh Bupati Cellica tersebut menggunakan anggaran pribadi Bupati Cellica, bukan anggaran Gebyar Paten yang notabene merupakan APBD.
“Lebih bagus kalau pakai anggaran pribadi. Berarti dia (Bupati Cellica) mau beramal. Kalau urusan bantuan sosial, jangan terlalu disangkutpautkan negatif. Terlepas dia punya kepentingan politik atau tidak, ya syukur-syukur bisa setiap hari, berarti kemiskinan bisa menurun,” tandas Nace. (use/ded)