KARAWANG– Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana bersama ratusan ASN di lingkungan Pemkab Karawang dan masyarakat melakukan salat istisqa di halaman Pemkab Karawang, Selasa (24/9). Di siang hari yang terik, bupati mendoakan hujan segera turun untuk menyelamatkan petani.
Salat juga diikuti sejumlah pejabat diantaranya Wakil Bupati, Ahmad Zamakhsyar, Kajari Karawang, Rohayatie dan sejumlah kepala dinas. “Kita doakan kemarau panjang ini segera berakhir supaya sawah dan petani kita bisa mendapat pasokan air yang baik,” kata Bupati, usai salat, Selasa (24/9).
Cellica menuturkan kemarau panjang melanda Karawang hampir 6 bulan terakhir. Setidaknya 14 ribu hektare sawah terdampak kekeringan. “Dua puluh persen sawah kita terdampak kekeringan. Kemarin saya meninjau sawah Pakisjaya dan Karawang Selatan pasokan air memang kurang optimal,” kata bupati.
Baca Juga:Manajemen Persika Jemput Pemain dan PelatihUsai Dilantik, Pimpinan Dewan Segera Bentuk AKD
Bupati juga telah menginstruksikan salat Istisqa di seluruh wilayah Karawang. Seluruh camat dan pemerintah desa diimbau menggelar salat Istisqa hari ini. “Karena dengan salat Istisqa ini, mudah-mudahan doa kita menembus langit,” tutur bupati.
Untuk menanggulangi dampak kekeringan, Pemkab Karawang telah meminta tambahan debit air ke Perum Jasa Tirta 2 selaku pengelola saluran irigasi. “Kita minta dari 660 menjadi 700 kubik air perdetik,” kata Hanafi Chaniago, Kepala Dinas Pertanian Karawang usai salat Istisqa.
Hanafi menuturkan, kemarau panjang juga membuat saluran irigasi seret. Alhasil, sejumlah sawah warga tak mendapat pasokan air yang layak. Di Kecamatan Jayakerta dan Pakisjaya misalnya, sebanyak 3 ribu hektare sawah kering tak terairi. “Kalau gagal panen atau puso, stok beras di Jawa Barat bisa terpengaruh,” kata Hanafi.
Selain menyelamatkan sawah, salat Istisqa dimaksudkan untuk meredam kebakaran hutan di Riau dan daerah lainnya. “Kita juga berempati atas kondisi masyarakat yang terdampak kebakaran hutan. Mudah-mudahan segera berakhir,” kata bupati. (Aef/ded)