Menjelang dini hari aksi massa belum juga mereda. Teror mengarah anarkis. Beberapa fasilitas dirusak, polisi diserang. Jakarta seperti arenapertempuran. Lalu siapa yang bermain api, setelah podium aksi mahasiswa mereda.
Kendaraan di Tol Slipi-Grogol kembali melaju usai terjebak tujuh jam akibat massa demo di Flyover Slipi, Jakarta Barat, menjelang dini hari (25/9). Kendaraan mulai dapat bergerak pukul 23.50 WIB setelah polisi menurunkan kendaraan taktis barracuda dan watercannon untuk membuka arus lalu lintas.
Terdapat enam kendaraan besar, empat di antaranya merupakan kendaraan publik TransJakarta dan ratusan kendaraan pribadi lainnya yang terjebak mulai dari Pintu Tol Semanggi hingga di depan gedung DPR RI. Sebelumnya, akses jalan Tol menuju Slipi-Grogol ditutup mulai pukul 17.00 WIB karena massa demo yang semakin anarkis menyerang polisi.
Baca Juga:Ribuan Massa Bersihkan DAS CigadungProgram DTW Kuatkan Karakter Religius
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra menyebutkan perusakan fasilitas publik saat demonstrasi mahasiswa di Gedung DPR, Selasa (24/9) kemarin, dilakukan oleh oknum di luar mahasiswa.
“Teman-teman mahasiswa benar-benar steril dari oknum-oknum yang merusak dan akhirnya justru membakar fasilitas publik. Itu di luar massa kami,” katanya, di Kantor LBH Jakarta, Rabu.
Manik memastikan mahasiswa yang melakukan aksi steril dari oknum yang berusaha berbuat anarkis yang jelas tidak mencerminkan tuntutan yang disampaikan kepada DPR dan pemerintah. “Kami yakini adalah oknum dan tidak terlibat dalam tuntutan kami untuk segera menuntaskan reformasi,” tegasnya.
Mengenai langkah lebih lanjut terkait aksi demonstrasi, ia mengaku masih akan mengonsolidasikan kawan-kawan mahasiswa terlebih dulu, apalagi demonstrasi kemarin berujung ricuh.
Ia juga akan berkoordinasi dengan mahasiswa lintas kampus untuk mengetahui kondisi dan kabar kawan mereka, termasuk sikap kampus masing-masing terhadap aksi mahasiswa. “Sebenarnya masih panjang pengawalan ini. Karena nanti tanggal 31 September itu adalah paripurnanya. Kami lihat RUU ini apakah emang benar-benar enggak disahkan atau seperti apa?” kata Manik.
Terpisah, Ketua BEM Fakultas Hukum UI Fajar Nugraha memastikan demonstrasi yang mereka lakukan di Gedung DPR memprotes sejumlah RUU yang kontroversial bukan aksi yang ditunggangi. Aksi mahasiswa itu merupakan akumulasi dari persoalan-persoalan yang selama ini tidak segera diselesaikan oleh DPR dan pemerintah, tandasnya.