Meski begitu, berkah barang kali itu, yang membuat kedua pasangan ini mampu bersyukur dan meniti hari-harinya di perkampungan. “Kalau untuk lahan dan rumah yang ditempatinya, meskipun hanya teebuat dari kayu dan bambu, kami tak usah ngontrak. Alhamdulilah anak kami ada yang sudah bekerja di kota,” tandasnya.(*/vry)