SUBANG-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelas B perdana melakukan pinjaman dana ke bank bjb untuk pembelian obat dan gaji pegawai. Pasalnya, beban RSUD yang pengklaiman BPJS Kesehatan belum dibayar sebesar Rp24 miliar selama 3 bulan terakhir. Hal tersebut mengakibatkan pihak RSUD melakukan pinjaman ke Bank bjb sebesar Rp 15 miliar.
Kasubag Humas RSUD Kelas B Subang Mamat Budirakhmat mengatakan, tunggakan pengklaiman BPJS Kesehatan terhadap RSUD Subang dari mulai bulan Mei, Juni, Juli 2019 mencapai Rp 24 miliar. Hal terssebut menjadikan pihaknya harus melakukan pinjaman ke pihak bank bjb untuk menutupi operasional dan gaji pegawai, termasuk jasa medis (jasmed), yang ada di rumah sakit sebesar Rp 15 miliar. “Tunggakan BPJS mencapai Rp 24 miliar, kita sudah pinjam dana talang ke bank bjb sebesar Rp 15 miliar untuk operasional rumah sakit, termasuk gaji pegawai dan jasmed,” ujarnya.
Dijelaskan Mamat, pihaknya tidak mengetahui kenapa BPJS Kesehatan Subang belum juga membayarkan pengklaiman RSUD Subang. Dirinya terus melakukan penagihan ke BPJS Kesehatan, terlebih lagi pasien di RSUD Subang 90 persennya merupakan pasien BPJS Kesehatan. Hal tersebut, akan berdampak terhadap pengadaaan obat-obatan, termasuk jasa medis, gaji pegawai non PNS dan juga lain-lainnya. “Pastinya berdampak sekali, karena pasien di RSUD Subang 90 persen merupakan pasien BPJS,” katanya.
Baca Juga:17 Pelaku Pengrusakan Ditangkap, 576 Demonstran DiamankanRibuan Massa Bersihkan DAS Cigadung
Dijelaskan Mamat, RSUD Subang yang merupakan BLUD, pelayanan terhadap pasien terus dilakukan, walaupun kondisi yang terjadi seperti ini. Mengenai adanya pinjaman dana talang ke bank bjb Subang sebesar Rp 15 miliar, hal tersebut perdana dilakukan RSUD Subang karena terpaksa. Peruntukannya, operasional dan gaji pegawai RSUD Subang dan Jasmed. Cicilan pinjaman bank bjb dibayarkan, ketika BPJS kesehatan membayar pengklaiman tunggakan ke RSUD. Secara otomatis pihak bank bjb melakukan pemotongan dana pengklaiman tersebut.
“Jika nanti BPJS Kesehatan membayarkan pengklaimannya maka secara otomatis pihak bank bjb memotong dana pengklaiman tersebut untuk membayar cicilan pinjaman RSUD,” jelasnya.
Mamat menghawatirkan, ketika BPJS Kesehatan tidak kunjung membayar tunggakannya, sementara pihak RSUD sudah meminjam ke bank bjb untuk dana talang. Dipastikan pihaknya akan kebingungan untuk mencari sumber dana talang lagi. “Sebelum dibayarkan pengklaiman tunggakannya, bank bjb tidak akan memberikan dana talang lagi,” tuturnya.