PURWAKARTA-Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Purwakarta, Darta mengimbau agar pelajar, khususnya siswa SMK, tidak terprovokasi berangkat ke Jakarta ikut menyuarakan pembatalan pengesahan RUU KUHP dan RUU KPK. Bahkan, Darta mengaku telah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melarang siswanya bertolak ke Jakarta.
“MKKS sudah memberikan imbauan kepada kepala sekolah soal itu, tapi MKKS bukan lembaga pemerintah yang bisa memberikan kebijakan, hanya sebatas imbauan saja,” ujar Darta melalui telepon selulernya, Kamis (25/9).
Meski begitu, imbauan itu diharapkan dapat ditindaklanjuti dan kembali disosialisasikan kepada para siswa di sekolah masing-masing. “Mudah-mudahan pihak sekolah bisa mempertgas kepada para siswa mereka,” kata dia.
Baca Juga:PT. MIM Konsisten Bantu Warga SekitarSiswa SDIT Cendekia Nobar Film Hayya
Darta menilai, para pelajar masih terlalu dini mengikuti aksi demonstrasi. Para pelajar SMK/SMA atau sederajat lebih baik fokus mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.
“Bagi pelajar belum masuk ke dalam ranahnya, dan semestinya fokus belajar. Jangan sampai pelajar terprovokasi untuk ikut,” kata dia mengimbau.
Darta juga tidak menampik jika ada pelajar SMK asal Purwakarta yang bertolak ke Jakarta. “Iya benar ada,” ujar Darta.
Darta mengaku belum mengetahui dari sekolah mana dan berapa jumlahnya yang berangkat ke Jakarta. Pihaknya saat ini tengah melakukan penelusuran ke setiap sekolah. “Belum tahu, sedang kita telusuri berkoordinasi dengan kepala sekolah,” kata dia.
Dirinya mengatakan, upaya pencegahan sejuah ini telah dilakukan, bahkan saat ini dari kepolisian juga turun ke sekolah memberikan pembinaan sebagai antisipasi para pelajar mengikuti demonstrasi. “Upaya kami lakukan agar tidak pelajar berangkat ke Jakarta tidak bertambah,” ucap dia.(add/vry)