KARAWANG– Kegagalan panen yang dialami warga Karangmulya, Desa Karangjaya Kecamatan Tirtamulya akibat penutupan saluran air oleh proyek pembangunan perumahan Mahkota Regency perlu disikapi serius Bupati Karawang dr.Cellica Nurrachadiana. Hal tersebut disampikan Hilman Tamimi, aktivis Sepetak, Jumat (27/9).
“Pasalnya petani yang memiliki sawah ditempat itu dipastikan merugi, sehingga perlu diberikan solusinya.Dalam hal ini bupati harus ikut campur untuk menyelesaikan gagal panen yang dialami petani itu,” katanya.
Hilman mengaku prihatin yang dialami petani di Karangmulya. Menurutnya akar persoalan kegagalan panen akibat saluran air sawah yang sudah tertutup pembangunan perumahan. Sehingga sawah petani menjadi terhimpit dan sulit air.”Kami desak bupati segera selesaikan persoalan tersebut. Jangan diskriminasi petani, demi kepentingan pembangunan perumahan,” tegasnya.
Baca Juga:Tetap Layani Pajak Hari Meski LiburTahapan Pilkada Terancam Mundur
Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi menyatakan saluran air untuk sawah harusnya dipertahankan tidak boleh ditutup karena akan menghambat penanaman padi disekitarnya.”Harusnya tidak boleh ditutup,” kata Hanafi.
Oleh karena itu, Hanafi akan mengutus kepala UPTD kecamatan setempat untuk melakukan kroscek lokasi. “Nanti sy suruh cek sama ka UPTD-nya. Jangan sampai ditutup saluran irigasinya,” kata Hanafi lagi.
H. Awin petani yang mengalami kerugian itu meminta bantuan kepada Bupati Karawang solusi permasalahan yang ia hadapi saat ini. “Ibu bupati kami mohon bantu persoalan ini. Kami warga pribumi bu, bukan pendatang. Sementara yang membangun perumahan adalah pendatang yang mencari keuntungan dilingkungan kami. Sementara kami pengalami gagal panen,” ungkapnya.
“Sawah kami mulanya produktif. Namun sekarang jadi tidak produktif akibat penutupan saluran air. Belum lagi masalah pembelian tanah warga yang juga belum dibayar,” ulasnya.
Sebelumnya Branch Manajer Mahkota Regency, Wida berjanji akan menyelesaikan pernasalahan dengan petani. Pihaknya bakal melaporkan kepada owner perumahan supaya yang menjadi permasalahan petani diberikan solusinya. Namun sayang, hingga sekarang ini tidak ada kabar dari bersangkutan untuk menyelesaikan masalah dengan petani.“Segala keluhan ini kami tampung untuk disampaikan ke owner untuk diberikan solusinya,” pungkas Wida, yang mengaku orang Subang, ditemui di kantor pemasarannya pekan lalu. (ddy/ded)