“Meski sudah banyak yang melirik hasil produksi kerajinan yang saya buat, untuk dibeli sejumah warga kota Purwakarta. Terutama aneka vas bunga, jam dinding dan tas jinjing. Saya tetap teringat sama bank sampah My Darling Gandasoli,” tuturnya.
Meski kini usaha kerajinan yang diprakarsai Awang, yang dia sebut hasil dari study banding, kebiasannya lamanya menelisik informasi dari koran dia tetap pertahankan. “Kalau pagi, tak lengkap saya mengawali langkah membuat kerajinan sebelum membaca koran langganan milik staf desa Citalang itu. Informasinya gak bikin puyeng kepala, dengan keraguan munculnya hoax seperti yang kerap kita baca di medsos. Rubrik yang saya cermati, adalah informasi seputaran kreativitas warga desa yang ada di Purwasuka,” tukas Awang.(*/vry)