SUBANG-Sejumlah pelaku usaha bebek air di Situ Cinangsi Desa Cinangsi, mengali gulung tikar. Hal itu disebabkan musim kemarau yang mengakibatkan air di Situ Cinangsi kering kerontang, sehingga berdampak terhadap kunjungan wisatawqan ke Situ tersebut.
Pengusaha bebek air, Wildan (35) mengaku sudah tidak menjalankan usaha bebek airnya setelah terjadi kekeringan cukup lama yang melanda di Situ Cinangsi tersebut. Sehingga, sudah tidak ada lagi pemasukan bagi bisnis bebek air tersebut.
“Biasanya saya bisa meraup keuntungan 50-100 ribu per hari, kini sudah tidak ada lagi pengunjung karena situnya kering kerontang,” kata Wildan kepada Pasundan EKspres, Senin (30/9).
Baca Juga:Pemcam Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Dana DesaKetua DPRD Purwakarta Dilantik, Bupati Anne Ajak Langsung Kerja
Pada saat normal, biasanya ketinggian air Situ Cinangsi bisa mencapai 3-5 meter. Banyak pengunjung yang datang pada sore hari, terutama pada saat matahari terbenam, namun kini keadaannya sudah berebeda karena pengunnjung enggan datang ke Situ tersebut. “Dulu pengunjung menikamti sunset dengan menaiki bebek air, sekarang sudah gak ada lagi yang berkunjung,” ujarnya.
Warga Cinangsi Lidya (30) mengatakan keadaan Situ Cinangsi yang indah itu, kini menjadi kumuh dikarenakan air yang habis dengan tanah yang sudah retak-retak. Bahkan, warga yang biasanya pada sore hari menyempatkan diri ke Situ tersebut hanya untuk menikmati keindaan alam Situ Cinagsi, kini sudah tidak ada lagi datang. “Sudah gak bagus lagi, yang biasanya datang juga udah gak ada lagi,” katanya.
Ia pun berharap akan datangnya musim hujan sehinngga keberadaan Situ Cinangsi menjadi bagus kembali dan pengunjung bisa menikmati pemandangan air di Situ tersebut. “Kami berharap akan turun hujan dan rencananya kami akan gelar shalat istisqa,” ujarnya. (ygo/sep)