PUSAKANAGARA-Bursa Kerja Khusus (BKK) SMKN 1 Pusakanagara kembali membuka program magang di Jepang (IM Japan). Pendaftaran sendiri dibuka hingga 10 Oktober mendatang dan akan Tes akan dilaksanakan pada 11-12 Oktober di Aula SMKN 1 Pusakanagara.
BKK Pusakanagara melalui Lia Lusiana menuturkan progam magang ke Jepang ini merupakan program government to government (G to G) Pemerintah Jepang dengan Kementrian Tenaga Kerja. Menurutnya proses peserta mengikuti test awal di SMKN 1 Pusakanagara meliputi, test buta warna, kesehatan mata, kesehatan fisik, dan mtk dasar, tinggi badan dan berat badan.
“Setelah dinyatakan lolos peserta memasuki tahapan selanjutnya yaitu pelatihan di BKJ kuningan, bayar 1,5jt untuk pembayaran mess selama proses pelatihan. Kalo biaya keseluruhan kurang lebih nya Rp 7jtan , dari passport, medical dan lainnya,” kata Lusi.
Baca Juga:Empat Bulan Tidak Ada Hujan, Pemkab Subang Gelar Salat IstisqaDPR Periode 2019-2024 Telah Dilantik, Peta Kekuatan di Senayan Telah Berubah
Magang sendiri nantinya akan dilaksanakan selama 7 hingga 10 bulan. Setelah habis kontrak atau pulang ke indonesia peserta bisa mencairkan uang pesangon dan asuransi jiwa kurang lebih hingga Rp70-100jt-an yang diberikan dari pemerintah Indonesia dan bisa memilih bekerja diperusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
“Setelah lulus itu selain dapat asuransi, dia bisa milih mau bekerja di Perusahaan Jepang manapun yang ada di Indonesia, termasuk di Patimban ini kan juga berkaitan dengan beberapa perusahaan Jepang, jadi bisa memilih” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Pusakanagara Ramlis S.TP MSi menuturkan, selain program G to G yang ada di SMKN 1 Pusakanagara untuk magang ke Jepang, pihaknya juga tengah menjajaki kerjasama dengan salah satu Yayasan sekolah di Jepang yakni Asuka Japanse Language School.
“Kalau dengan orang Jepang yang kemarin datang kesini, inginkan anak SMKN 1 Pusakanagara setelah selesai disini melanjutkan kuliah dan bekerja di Jepang. “Ada yang punya yayasan dari sana. Anak-anak nanti disana mengikuti program 4 jam kuliah, 4 jam kerja. Kuliahnya program D3,” ucap Ramlis
Saat setelah perkuliahan selesai dan lulus, nantinya gajinya akan disetarakan dengan orang Jepang karena memiliki Ijazah pendidikan di Jepang. “Kita masih jajaki, kita membuka, dan kita bisa kerjasama tapi masih dalam penjajakan dulu,” jelasnya. (ygi/sep)