KARAWANG-Menjelang Pilkada 2020, Ketua DPD partai Golkar, Sukur Mulyono diterpa isu mosi tidak percaya dari 21 Pengurus Kecamatan (PK). Menanggapi hal itu, Mulyono menyerahkan sepenuhnya pada pimpinan DPD Partai Golkar Jawa Barat.
Menurut Mulyono, gerakan politik mosi tidak percaya ini ada yang memainkan di tengah parpolnya sedang mempersiapkan diri untuk Pilkada 2020.
Hanya saja, Mulyono belum bersedia menyebut, siapa tokoh yang dimaksudkannya “bermain” itu. Namun ia nyatakan, dari 21 PK pengusung mosi tidak percaya terdapat lima di antaranya sudah tidak berhak lagi mengatasnamakan ketua PK karena ada yang sudah lama diberhentikan dan terdapat pula yang telah mengundurkan diri di tengah tahapan Pemilu 2019 lalu bergulir.
“Kami juga mendapat pengakuan beberapa PK yang menjadi alasan kenapa mereka ikut membubuhkan tanda tangan mosi tidak percaya. Nanti kami buka di rapat khusus DPD Golkar dalam menyikapi persoalan ini,” ujarnya.
Baca Juga:ImpeachmentBertahun Menyebrang dengan Perahu, Jembatan Gantung Desa Patimban Akan di Bangun
Selain itu, sambung Mulyono, terdapat dua PK lainnya yang turut membubuhkan tanda tangan mosi tidak percaya hanya oleh sekretarisnya tanpa sepengetahuan ketua PK-nya sendiri. “Ini ada surat tertulis bantahan dari ketua di kedua PK itu. Sikap kami di DPD Partai Golkar Karawang jelas akan membuat langkah sesuai Peraturan Organisasi (PO) partai,” tandasnya.
Mulyono mengungkapkan, DPP Partai Golkar mengembalikan permasalahan ini ke DPD Jawa Barat. “Dari sana (Jawa Barat) telah mengeluarkan pernyataan tegas bahwa alur yang ditempuh mereka belum mencerminkan sebagaimana ketentuan yang diatur PO Golkar. “Yang pasti, kami akan buka di rapat khusus bagaimana ‘permainan’ ini mereka lakukan. Termasuk siapa pemain di balik permainan tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa ada 21 PK Golkar di Kabupaten Karawang yang melayangkan surat mosi tidak percaya terhadap kepengurusan DPD Partai Golkar Karawang di bawah kepemimpinan Sukur Mulyono. Surat tersebut langsung dikirim ke DPP Partai Golkar di Jakarta. Dan kabar ini diakui Mulyono dan sekretarisnya Suryana.(use/vry)