KARAWANG-Batik Taza merupakan Batik khas Karawang, yang memang cukup terkenal keberadaannya hingga ke Mancanegara. Batik Taza Karawang Beralamat di Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 20. Batik Taza Khas Karawang, banyak diminati semua kalangan.
Motif Batik Karawang ini, kata Garjito, sangat banyak bisa mencapai 30 motif, tapi yang favorit hanya Empat. Anatara lain, motif panen raya motif Citarum motif Cigentis dan motif Pare Sagedeng. “Berbagai motif yang sangat identik dengan Kota Karawang, sehingga dengan motif-motif ini batik khas Karawang berbeda dengan batik di daerah yang lain,” kata Pemilik Bale batik Karawang, Garjito.
Garjito mengatakan, tetap berupaya memproduksi batik bermutu tinggi, walaupun kondisi pemasaran batik motif khas Karawang. Upaya yang dilakukan membuahkan sejumlah penghargaan dari keikutsertaan dalam setiap event, baik di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional seperti halnya ikut lomba membatik.
“Tetap konsisten membatik waluapun tidak mendapatkan perhatian secara menyeluruh dalam mengembangkan batik khas Karawang,” katanya
Baca Juga:DPRD Minta Dishub Terapkan Parkir KhususPrestasi Tiga Siswa SDN Padasuka, Raih Berbagai Kejuaraan Renang
Garjito menceritakan awal mula batik khas Karawang, perkembangan motif batik Karawang. Dari masa ke masa dengan mulai dimodifikasi sedemikian rupa, disesuaikan ragam hias. Kemudian diberikan aksen perlambangan masa kini, yang berkaitan dengan kearifan lokal yang terkait dengan sosial budaya daerah Karawang.
Motif Batik Karawang tersusun dengan ragam hias berunsur simbolis filosofis. Ragam hias ini berupa garis segi tiga disebut tumpal. Tumpal mengandung arti ketuhanan yang maha esa.
Bunga tarum atau bunga vidas, bunga simbolik untuk agama Hindu Budha yang dibuat oleh pembatik Karawang.
Bulir padi dan lumbung padi, lambang kemakmuran daerah Karawang. Ragam hias garis dan bidang geometrik, sebagai motif perlambangan yang dimiliki masyarakat suku buni sebagai masyarakat asli Karawang. Garis gelombang laut sebagai lambang daerah pantai memiliki laut.
Batik motif Pare Sagedeng. Pare dalam Bahasa Indonesia artinya padi. Sedangkan sagedeng artinya satu ikat ukuran. Hingga Motif batik tersebut menunjukkan ciri khas Karawang sebagai Kota Lumbung Padi terbesar di Indonesia raya.
Seperti lainnya batik motif Cigentisan nama ini diambil dan terinspirasi dari keindahan Curug.