Diduga Banyak Pihak yang Terlibat
SUBANG-Gibas Subang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, untuk menuntaskan kasus rekrutmen CPNS Kategori II (K2) hingga akar-akarnya. Pasalnya, ia memprediksi akan banyak pejabat Subang yang bakal terseret dalam kasus tersebut.
Ketua Gibas Resort Subang Iwan Irawan Prayoga memprediksi akan banyak pejabat yang menjadi tersangka di dalam pemeriksaan pengembangan perkara kasus rekrutmen CPNS K2 Subang tersebut. Hal itu jika dilihat banyak pihak yang diduga menerima aliran uang dari pengadaan CPNS tersebut. “Banyak yang menginginkan pengusutan terhadap perkara pengadaan CPNS itu selesai sampai akar-akarnya,” kata Iwan kepada Pasundan Ekspres, Rabu (2/10).
Dia menjelaskan sesuai kesaksian mantan kabid Pengadaan CPNS BKSPDM Subang Heri Tantan di persidangan saat menjadi saksi dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Bupati Subang Ojang Sohandi. Banyak aliran uang yang masuk dari masyarakat Subang yang ingin menjadi CPNS tersebut kepada sejumlah pihak. “Prediksi saya akan banyak yang menjadi tersangka dalam pengembangan kasus CPNS ini,” jelasnya.
Baca Juga:Taman Baca Desa Lengkong DiresmikanBUMDes Patimbaan Pasarkan Produk Olahan Hasil Laut
Ia pun meginginkan KPK agar melakukan pemerikasan ke terhadap pihak-pihak yang diduga ada keterkaitan. Sehingga,kasus hukum tersebut bisa segera tuntas hingga akar-akarnya. “Kami ingin KPK menuntaskan kasus tersebut karena banyak masyarakat yang di rugikan,” ujarnya.
Iwan mengaku mendapat kabar bahwa sejumlah penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat Pemkab Subang di ruangan Mapolres Subang. Hal itu terkait pengembangan kasus rekrutmen CPNS K2 di Kabupaten Subang. “Saya dengar kabar yang saya terima, ada pengembangan tentang kasus pengadaaan CPNS Subang, bahkan ada beberapa orang yang sudah di periksa,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu sukwan yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa salah satu rekannya pernah dimintai uang agar bisa menjadi CPNS. Justru rekannya itu tidak berhasil menjadi CPNS. ” Ya waktu dulu inget, temen saya sampai nangis, karena dimintai uang segitu, namun gak jadi,” ujarnya. (ygo/sep)