NGAMPRAH-Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat mendata ada terdapat 2.053 ruang kelas SD dan SMP yang kondisinya rusak ringan hingga berat. Untuk memperbaiki seluruh ruang kelas yang rusak itu membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Jumlah ruang kelas yang rusak berdasarkan data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Jumlahnya memang cukup banyak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Imam Santoso, Minggu (6/10).
Dia merincikan, terdapat 977 ruang kelas dengan kondisi rusak berat terdiri dari 811 ruang SD dan 166 ruang SMP. Sementara ruang kelas yang mengalami rusak sedang sebanyak 679 SD dan 397 SMP.
Baca Juga:Warga Keluhkan Gas Bersubsidi Tidak Tepat SasaranGelar Open Bidding, Pemkab Bentuk Tim Pansel
Imam mengatakan, untuk memperbaiki seluruh ruang kelas yang rusak mesti dilakukan secara bertahap. Tetapi pihaknya akan diprioritaskan perbaikan ruangan kelas yang rusak berat terlebih dahulu.
“Butuh anggaran yang besar kalau perbaikannya dilakukan sekaligus, sehingga ada skala prioritas,” katanya.
Menurutnya, anggaran perbaikan satu kelas yang kondisinya rusak berat membutuhkan anggaran sekitar Rp 80 juta. Lantaran anggarannya sangat besar, pihaknya membutuhkan bantuan pemerintah pusat.
“Sejauh ini, sebagian ruang kelas yang sudah diperbaiki. Kalau untuk perbaikan semua ruang kelas, kami belum bisa pastikan,” terangnya.
Ruang kelas yang sudah diperbaiki itu, dia melanjutkan, kebanyakan adalah yang mengalami rusak berat. Karena jika dibiarkan, dikhawatirkan bisa ambruk seperti yang terjadi di SDN Gudangkahuripan III.
“Tetapi, terkadang belum sempat diperbaiki, ada yang ambruk duluan. Makanya kami prioritaskan perbaikan ruangan yang rusak berat dulu,” bebernya. (eko/sep)