SUBANG-Nasib memprihatinkan SDN Hegarmanah di Kampung Peundeuy Desa Pringkasap Kecamatan Pabuaran yang rusak parah. Kini, sudah mulai mendapati perhatian dari pemerintah, kendati perhatiannya juga terlambat. Pemda Subang, melalui Wakil Bupati, Agus Masykur Rosyadi meninjau langsung lokasi SDN Hegarmanah, Selasa (8/10).
Setelah meninjau lokasi SD, Wabup Agus Masykur mengakui, kondisi SDN Hegarmanah sudah sangat tidak layak untuk dijadikan tempat belajar bagi siswa dan siswi. Dia menyampaikan secepat mungkin akan mengintruksikan stafnya untuk segera melakukan perbaikan.
“Untuk mempercepat perbaikan, sambil menunggu APBD 2020, saya akan upayakan untuk dorong perusahaan melalui CSR,” jelasnya singkat.
Baca Juga:Disdik Akui 30 Persen Bangunan Sekolah SD RusakPetani ‘Gropyokan’ Buru Tikus, Selamatkan Lahan Sawah
Sementara itu, Plt Kepala Sekolah SDN Hegarmanah, Rohman S.Pd, mengaku sudah berupaya agar sekolah yang baru dia pimpin selama dua bulan itu, bisa mendapati perhatian yang serius. Mengingat beberapa ruang kelas sudah betul-betul tidak layak untuk dijadikan tempat belajar bagi siswa-siswanya.
Pada kesempatan itu, dia menjelaskan bagaimana bisa sekolah dasar yang seharusnya mendapati bantuan dari APBD untuk pembangunan, namun terlewat begitu saja. “Sebelum saya menjabat sebagai kepala sekolah di sini, saya tahu betul bagaimana proses di Korwil itu. Tahun 2019 sebetulnya sudah di data beberapa sekolah untuk diajukan perbaikan ke tingkat kabupaten. Datanya sudah ada, namun ada salah satu staf di Korwil pensiun, yang menjadikan data itu tidak terantar ke kabupaten. Akhirnya tahun 2019 untuk Pabuaran tidak ada satu SD-pun yang terajukan,” jelasnya.
Pada waktu yang bersamaan, staf guru Lukita Herawan, yang sejak 2012 mengajar di SDN Hegarmanah menjelaskan, sejak tahun 2012 SDN Hegarmanah belum pernah sekalipun direhab atau diperbaiki. Kecuali pada tahun 2017 yang lalu, itupun hanya bagian atapnya saja. Selama ini, siswa hanya belajar di halaman atau pelataran yang teduh, karena di ruang kelas sangat berdebu akibat ubin-ubin kelas yang copot.
“Soal ini kita sudah berangkat dari sejak Musren tingkat desa, sudah di ajukan juga. Mungkin karena kurang pengawalan, tidak sampai ke tingkat kabupaten,” ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai alokasi dana BOS Lukita menjelaskan, secara petunjuk teknis, peruntukan dana BOS tidak untuk pembangunan, melainkan hanya untuk oprasional, sehingga tidak bisa digunakan untuk perbaikan sekolah. Saat ini terpantau oleh Pasundan Ekspres, anggota TNI AD melalui Kodim Subang sudah bergerak berdasarkan perintah Dandim. Puluhan anggota Koramil 0507 Pabuaran terpantau mulai bergerak untuk memperbaiki beberapa kelas.(idr/vry)