KARAWANG-Rumors kekeringan yang mengingakibatkan gagal panen di Desa Karangjaya Kecamatan Tirtamulya ternyata tidak pernah terjadi.
Hal tersebut terungkap setelah dilakukannya pertemuan yang dipimpin oleh Camat Tirtamulya, Didin Rachmadhy dengan melibatkan aparatur Desa Karangjaya, Kepala UPTD Pertanian, Adang R dan pihak Pengembang Perumahan Mahkota Rehency.
Sebelumnya, Pengembang Perumahan Mahkota Regency dituding menjadi penyebab kekurangan air pasokan persawahan di Karangjaya oleh beberapa petani. Namun, setelah dilakukan pengecekan ke lokasi oleh UPTD Pertanian Tirtamulya, areal persawahan tersebut tidak ada penanaman padi.
“Yang membuat kami ketar-ketir disebut telah terjadi gagal panen atau puso. Tapi, setelah dicek ternyata sawahnya tidak ditanami,” kata Adang R, Kepala UPTD Pertanian saat rapat, Senin (7/10) di Kantor Camat Tirtamulya.
Baca Juga:Pascakebakaran, Pasar Kalijati Mulai DiratakanPemkab Segera Bangun 3 Rest Area
Adang mengaku dirinya diintruksikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian lantaran kabar mengenai gagal panen tersebut sudah sampai ke Dinas Pertanian, bahkan ke bupati langsung.
“Saya pastikan di Karangjaya tidak ada yang gagal panen. Kalau pun kekeringan ya memang sudang musimnya,” tukasnya.
Dalam rapat tersebut juga terungkap, jika tudingan pembangunan perumahan menyababkan rusaknya saluran air ternyata tidak pernah terjadi. Apalagi, pihak pengembang bersedia melakukan perbaikan saluran air untuk persawahan jika dibutuhkan.
“Setau saya itu hanya masalah pemilik sawah ingin agar lahannya dibeli oleh pengembang perumahan. Tidak ada permasalaha air di daerah tersebut,” kata Ujang, Kepala Desa Karangjaya.
Sementara, Ikhsan Noviandi, Kuasa Hukum Mahkota Regency menyatakan kesiapan pengembang untuk membantu melancarkan pasokan air ke areal persawahan dengan membangun turab jika dibutuhkan. Namun, terkait adanya permintaan agar lahan dibeli oleh pengembang itu persoalan bisnis.
“Kami tidak ada rencana untuk membeli lahan di luar site plane perumahan kami. Tapi, tidak tau untuk ke depannya,” ujar Ikhsan.
Menyikapi hal tersebut, Camat Tirtamulya, Didin Rachmadhy menyatakan jika persoalan kekurangan air di Desa Karangjaya hanya dilatarbelakangi persoalan bisnis. Di mana, ada pemilik lahan yang menginginka agar pengembang perumahan membelinya.
“Setelah saya cermati ini hanya persoalan bisnis. Tapi, saya senang mendengar kesediaan pengembang perumahan untuk membantu melancarkan saluran pengairan. Termasuk membangunkan turab,” ujarnya.(aef)