PURWAKARTA-Jalur alternatif Tegalmunjul-Cihideung Kecamatan Pasawahan, merupakan jalur rawan bagi truk bermuatan berat. Pasalnya, di jalur ini selain jalanya banyak menikung dan sempit, juga ada sedikitnya tiga tanjakan curam yang memiliki kemiringan di atas 30 derajat.
Rawannya jalur alternatif Tegalmunjul-Cihideung, tak berkonotasi banyaknya kecelakaan lalulintas, akan tetapi tanjakan tajam di sekitar Kampung Mengkol Desa Cihuni Kecamatan Pasawahan dan tanjakan Taur Koneng Kampung Cihideung Desa Pasawahan. Di lokasi tersebut, sering membuat truk bermuatan berat tak mampu naik, saking tingginya tanjakan. Kejadian tersebut dialami pengemudi Colt Diesel bermuatan pakan ternak bernama Karna.
Pagi hari pukul 06.00 WIB, kendaraan yang bernomor polisi B 9287 QB slip ditanjakan Kampung Mengkol, Kamis (10/10). Alih-alih naik, truk yang diperkirakan bermuatan hampir 6 ton ini malah mundur ke belakang. Beruntung sang sopir membuang stirnya ke kanan, sehingga ekor truk hanya menabrak tebing.
Petugas Dishub Purwakarta Saing mengatakan, tanjakan Kampung Mengkol meski sedikit, namun ketinggiannya dan kemiringanya sangat sulit di lewati truk bermuatan berat. Semisal Colt diesel yang hari ini tak kuat nanjak.
Baca Juga:Fraksi PKS Minta Pemerintah Cabut Izin PT MSSGuliskan Asuransi Heksa Perisai Diri
Apalagi, pengemudi yang berasal dari luar daerah, seperti Karna yang belum tahu seluk beluk jalur itu. “Sangat riskan salah analisa,” terang Saing.
Akibat kejadian tersebut, truk colt diesel harus didorong truk lain untuk bisa naik ditanjakan, setelah sebagian muatanya dibongkar. Jalur Tegalmunjul-Cihideung dibangun sebagai jalur alternatif, spesialis kendaraan kecil dan sepeda motor. Jalur ini efektif dilalui guna mengurai kemacetan di jalan Kapten Halim Purwakarta dari arah Pasawahan menuju Pasar Rebo atau sebaliknya. Pasalnya jalur tersebut kerap macet, akibat adanya pintu lintasan kereta api di sekitar pasar simpang dan pasar tumpah pasar rebo setelah pintu KA.(dyt/vry)