Shirakawa kini sudah berumur 83 tahun. Ia menjadi guru besar di Zhejiang University, Hangzhou, Tiongkok.
Penemuannya itulah yang membuat Shirakawa menerima hadiah Nobel. Juga di bidang kimia. Di tahun 2000.
Biar pun tidak hafal nama-nama ilmuwan itu kita menikmati hasil pemikiran mereka.
Tapi Prof Goodenough masih gelisah.
Baca Juga:Bupati Didesak Warga Tutup Pertambangan, Kunjungi Keluarga Korban CihandeleumJalur Tegalmunjul-Cihideung Rawan Tanjakan Curam
Sejak lithium diwujudkan di tahun 1983 itu belum ada lagi terobosan baru. Belum ditemukan lagi baterai baru yang lebih revolusioner.
Lithium sendiri sebenarnya mengalami kemajuan. Sedikit. Bisa menyimpan sedikit lebih banyak dan sedikit lebih cepat. Tapi kemajuan itu hanya ibarat orang naik tangga. Belum ada lift yang bisa dianggap loncatan.
Itu yang membuat Prof Goodenough heran. Ilmu pengetahuan –di bidang itu– seperti berhenti.
Barulah empat tahun lalu ada lompatan jauh.
Tapi yang membuat lompatan itu bukan orang lain. Prof. Goodenough sendiri. Di saat usianya 93 tahun.
Goodenough memperbaharui Goodenough.
Empat tahun lalu Prof Goodenough menemukan bahan baru. Serba padat. Yang bisa membuat baterai lebih aman. Lebih murah. Dan kapasitasnya jauh lebih besar.
Untuk penemuan barunya itu Prof Goodenough banyak dibantu guru besar wanita asal Spanyol: Prof Maria Helena Braga (Disway: Maria Goodenough).
Penemuan itu akan mengubah peta energi. Indonesia akan paling diuntungkan.
Kelemahan tenaga surya adalah: mataharinya hanya terbit di siang hari. Padahal listrik itu lebih banyak diperlukan malam hari.
Baca Juga:Fraksi PKS Minta Pemerintah Cabut Izin PT MSSGuliskan Asuransi Heksa Perisai Diri
Kalau produksi listrik siang hari itu bisa disimpan untuk dipakai malam hari betapa hebatnya.
Kemampuan baterai yang sekarang tidak memadai untuk itu. Manfaat terbesarnya baru untuk ponsel dan laptop.
Sedang untuk rumah tangga, tower telekomunikasi, dan industri belum terbantu.
Umumnya kita masih akan menyaksikan perubahan besar itu nanti. Dua-tiga tahun lagi. Kita masih sempat memanfaatkannya.
Tapi apakah Prof Goodenough sendiri masih sempat melihat kenyataan itu?
Usianya kini sudah 97 tahun. Tapi ia masih sering mengatakan ‘akan sempat menyaksikannya’.
Di usianya itu ia masih aktif di laboratorium Texas University. Masih membimbing doktor-doktor muda.
Prof Goodenough tercatat sebagai ilmuwan tertua yang menerima Nobel.