BANDUNG – Paska tragedi longsornya bukit di Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Selasa (8/10), Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat langsung memutuskan untuk menghentikan aktivitas penambahan PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).
Keputusan ini dilakukan setetelah pihaknya menggelar rapat pembahasan yang dipimpin langsung Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang Tirtoyuliono belum lama ini.
Rapat dihadiri Direktur PT. MSS, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, DLH Provinsi Jabar dan pihak PT MSS. Akhirnya dalam rapat disepakati agar perusahaan bertanggungjawab penuh atas musibah yang terjadi.
Baca Juga:Rumah Janda Tua Hampir Ambruk, Tiga Kali Usulan Tidak Ada RealisasiAnniversary Kubel Treffen Indonesia Ke-50 Pecahkan Rekor ORI
Bambang mengatakan, PT MSS diminta untuk mengevakuasi warga karena dikhawatirkan adanya potensi longsoran batu susulan saat musim hujan di kawasan penambangan tersebut.
Menurutnya, hasil kesepakatan ini akan disampaikan secara formal ke Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) selaku Dinas yang mengeluarkan ijin.
Bambang menuturkan, sebelumnya Dinas ESDM Jabar telah melakukan investigasi dengan menurunkan Tim Dinas ESDM Jabar yang terdiri dari 4 orang inspektur tambang, penyidik PNS Dinas ESDM Jabar, Kacab Dinas ESDM Wilayah III Purwakarta yang langsung diterjunkan ke lokasi kejadian longsoran batu pada Rabu, 9 Oktober 2019.
Sedangkan kejadian longsoran batu di Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru Kab. Purwakarta terjadi pada Selasa 8 Oktober 2019.
Menurut laporan Tim Investigasi Dinas ESDM Jabar antara lain PT MSS dinilai tidak memperhitungkan jenis masa batuan yang bersifat batuan lepas. Juga tidak memperhitungkan keberadaan pemukiman warga di luar lokasi IUP OP tepatnya di lereng lokasi peledakan yang berjarak sekitar ± 320 meter, serta tidak berfungsi secara optimal tanggul pengaman di kaki lereng (dekat pemukiman) untuk menahan jatuhan/longsoran batu.
Sementara itu, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil saat diwawancarai beberapa waktu lalu mengatakan, tujuh rumah dan satu sekolah mengalami kerusakan akibat ledakan tersebut. Lokasi tambang batu di Desa Sukamulya sendiri berada di bawah kendali PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).
“Saya sudah koordinasi dengan Kapolda, segera menindak tegas,” ujar Ridwan Kamil, Kamis (10/10).
Baca Juga:Dunia Bicara Sungai CilamayaAduan Sri Rahayu Caleg PAN Dikabulkan DKPP
Dia menilai, terdapat kesalahan prosedur yang dilakukan perusahaan hingga menyebabkan hujan batu besar merusak rumah warga. Hal tersebut, menurut dia, merupakan kelalaian dari perusahaan.