“Kami tak bisa berbuat banyak, soalnya tempat ini statusnya cagar alam jadi apa yang ada di sini akan dibiarkan berkembang secara alami, tidak bisa diapa-apakan,” bebernya.
Hariban mengaku, dirinya adalah generasi ketiga yang menjaga serta merawat cagar alam Junghuhn. Dia pun menyebut, dalam sebulan sekali petugas BKSDA pusat rutin mengontrol cagar alam yang terdapat di wilayah Bandung Utara ini.
“Pada beberapa tahun lalu, kakek saya yang bekerja di sini, lalu diteruskan oleh ayah saya. Sekarang saya sendiri yang setiap hari yang menjaga dan merawat tempat bersejarah ini,” jelasnya. (eko/sep)