SUKABUMI-Bisnis kuliner terkesan sepele. Padahal omzetnya bisa menggourkan. Seorang mahasiswi Rahmi Apriani, gadis berusia 22 tahun berhasil meraup omset Rp3 juta hingga Rp 4 Juta perhari dari usaha kuliner membuka kedai jualan seblak.
Rahmi merupakan pemilik Kedai Reumbay yang berada di Kampung Cibodas RT 02/09, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Di Kedai Reumbay menyajikan menu seblak beragam rasa.
Dilansir sukabumiupdate.com, mahasiswi Jurusan Komputerisasi Akuntansi di Universitas BSI ini memulai usahanya pada Desember 2017.
Baca Juga:Tatang Bantah Miliki KTA GandaAKSI Pertanyakan Apotek Swasta di RSUD
Usahanya ini berawal dari kesukaanya terhadap seblak hingga tercetus ide membuat menu berbeda yaitu seblak basreng kuah.
Setelah jadi, Rahmi meminta teman-temannya yang ikut membuat seblak basreng kuah ini mencobanya dan hasilnya tak mengecewakan. Teman-temannya menyukai seblak basreng kuah ini dan dari sana muncul ide untuk menjualnya.
“Jadi awalnya saya cuman punya modal Rp30 ribu untuk jualan, dan alhamdulillah teman media sosial saya di Instagram, FB, dan WhatsApp sangat antusias, sehingga dari uang Rp 30 ribu itu menghasilkan Rp 150 ribu,” tutur Rahmi.
Mendirikan Kedai Reumbay tak semudah membalikan telapak tangan. Pasalnya usaha ini tanpa didasari dengan modal besar sehingga Rahmi harus menabung. Usaha dan kerja keras Rahmi pun membuahkan hasil ketika berhasil membangun Kedai Reumbay. Adapun nama Kedai Reumbay sendiri terinspirasi dari ayahnya yang mengatakan bahwa orang yang makan makanan pedas itu pasti rareumbay.
Saat ini pemasaran seblak Kedai Reumbay ini tak hanya menjangkau Sukabumi saja tapi mencapai Bandung dan Jakarta via delivery order. “Alhamdulillah hingga hari ini kita sudah bisa menjual sekitar 300-400 porsi porsi, dan mendapatkan omset 4 juta per harinya, serta sudah memperkejakan lima orang karyawan,” ujar Rahmi.
Rahmi pun berbagai rahasia untuk sukses membuka usaha kuliner. Menurut dia, sukses itu tidak harus pintar, cantik, dan gaya. Sukses itu cukup kita bekerja keras, mendapat doa dari orang tua, dan diridhoi Allah.
“Saya ingin sukses tanpa harus bekerja, tapi ingin membuka lapangan kerja untuk orang lain, karena biarpun penghasilannya sedikit, tapi kita bosnya,” pungkas Rahmi.(red)