Selain itu, lanjut Diding, WIJS 2019 juga akan mempromosikan pembangunan KEK Rebana (Cirebon-Patimban Subang-Kertajati Majalengka) serta Kawasan Industri Lido, Kab. Bogor, Cikidang, Kab. Sukabumi, serta Kab. Pangandaran.
Beberapa investor asing yang sudah menunjukkan minat terhadap proyek tersebut berasal dari Benua Eropa (antara lain Inggris, Belgia, dan Perancis), Amerika (Amerika Serikat dan Kanada), Timur Tengah (Kuwait, Pakistan, dan Sudan), serta investor utama dari Asia (China, Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia).
Kepala Grup Advisory & Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Prov. Jabar Pribadi Santoso sementara itu menjelaskan, WJIS 2019 diharapkan mampu mengoptimalkan komunikasi dengan investor, membuka market access, meningkatkan kinerja dan daya saing, serta menciptakan persepsi positif akan investasi di Jabar.
Baca Juga:“Mangga Manis” untuk Supendi, KPK Amankan Uang Rp685 Juta di OTT Bupati IndaramayuPolisi Ungkap Motif Pembunuhan Wanita tanpa Busana di Hotel
“Penyelenggaraan acara ini tidak hanya untuk mengenalkan, tapi juga promosi. Dengan adanya kegiatan ini, Jabar akan lebih dikenal sehingga investor tertarik berinvestasi,” ucap Pribadi.
“Kemudian ini jadi wahana investor untuk business matching, investor dan semua pelaku usaha yang akan menjadi tujuan investasi bertemu sehingga harapannya ada deal antara investor dan pelaku usaha di Jabar,” tegasnya.
Pun dengan terlampaunya target investasi di Jabar pada 2018 juga status sebagai peringkat satu minat investasi, WJIS 2019 bisa mengampanyekan bahwa investasi di Jabar kondusif.
“Beberapa investor (asing) sudan menyatakan minat. Dengan demikian, nanti akan timbul perluasan akses pasar produk Jabar,” kata Pribadi.
Pribadi pun mengatakan bahwa Jabar sangat prospektif baik dari kekayaan alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia dan skill-nya. Diharapkan, inovasi Pemdaprov Jabar termasuk melalui promosi bisa mengakselerasi investasi sehingga berdampak tak hanya pada tumbuhnya ekonomi, tapi juga ketersediaan lapangan kerja baru.
“Sepanjang investasi Jabar itu mampu menemukan pasar baru, membuat produk yang sesuai dengan permintaan pasar, (itu) bisa (mengikuti) perubahan global. Ini bisa menjadi hal positif yang diharapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jabar,” tutupnya. (HUMAS JABAR)