SUBANG-Kemarau panjang tahun ini, berdampak terhadap penurunan debit air pada sumber mata air milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Kabupaten Subang, Tirta Rangga. Hal tersebut dikemukakan langsung oleh Kasubag QC Tirta Rangga Subang, Nana Ruhana, Rabu (16/10).
Menurutnya, mata air yang terdapat di Ranggawulung, yaitu mata air Cibulakan dan mata air Cileuleuy, sudah lama mengalami penurunan debit air. Hal itu selain disebabkan oleh tata kelola lingkungan yang sudah rusak, juga kemarau panjang tahun ini berdampak pada penurunan debit air yang signifikan.
“Khusus untuk persediaan Cabang Subang, yaitu dari mata air Cibulakan dan Cileleuy itu cenderung aman, terutama Cileuleuy, itu aman lah. Meski ada penurunan, namun fluktuasinya tidak terlalu drastis. Tapi dari situ kita hanya maksimal 60, sedangkan dari yang Cibulakan sebetulnya dari neraca airnya ada 1300 liter per detik, tetapi yang kita manfaatkan hanya 100 sampai 110 liter per detik,” jelasnya.
Baca Juga:Dompet Peduli Sosial Diyakini Bisa Bantu Masyarakat Tidak MampuHari Cuci Tangan Sedunia, Atalia Ajak Masyarakat Cegah Stunting
Pihaknya sudah berencana meningkatkan debit air, namun hal itu berbentur dengan kepentingan masyarakat. Misalnya seperti ketika pihaknya akan menaikan pada 200 liter per detik, peternak ikan dan petani di sawah sudah merasa khawatir, padahal menurutnya kapasitas air yang tidak terpakai cukup banyak.
Nana menjelaskan para konsumen yang menggunakan SPAM untuk area atau Cabang Subang Kota, diantaranya Kecamatan Cijambe, Kecamatan Subang, kecamatan Cibogo, hingga sebagian di Kecamatan Pagaden Barat.
“Hari ini kebetulan kita akan ke lokasi mata air, akan ada kajian di sana, dan pemasangan penahan air, karena selama kemarau ini, penurunan debit air sudah mencapai 10 persen, dan membuat sekitar 1300 konsumen terdampak pendistribusiannya, maka diberlakukan beberapa skema pendistribusian itu berasal dari program cabang, atau masukan konsumen,” tambahnya.
Nana menambahkan beberapa hari terakhir ini sedang melakukan kegiatan perawatan pipa pendistribusian yang mengalami kebocoran. Dari beberapa kasus kebocoran tersebut menurut Nana, biasanya karena usia pipa, dan hal-hal non teknis lainnya seperti tidak kuat menahan beban kendaraan,
Meski demikian, Nana menegaskan pada konsumen agar tidak perlu khawatir, lantaran penanganan kebocoran pipa biasanya bisa selesai hanya dengan hitungan jam saja, tidak berhari-hari. (idr/sep)