SUBANG-Kabar mengenai tertangkapnya tiga orang terduga di Kabupaten Sukoharjo oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri, belum diterima secara pasti dan resmi oleh pihak keluarga Sy yang berada di Subang. Pada penggedahan dilakukan Densus 88 pertama di indekos kamar No. 5 Desa Mayang Gatak Sukoharjo, terduga teroris Sy (28) yang tercatat warga Dukuh Krajan 1 RT 01/RW 01 Desa Kalensari Kecamatan Compreng Kabupaten Subang, dikabarkan ikut tertangkap.
“Tidak tahu, dari keluarga tidak tahu apa-apa. Belum dapat informasi apa-apa,” kata ibu dari Sy yang ditemui Pasundan Ekspres Rabu sore (16/10) yang juga didampingi beberapa kerabatnya.
Ibu dari Sy mengaku hingga saat ini masih kesulitan berkomunikasi dengan anak ketiganya tersebut. Meski banyak beredar kabar mengenai penangkapan di berbagai media mainstream serta media sosial, namun ia masih belum ada informasi resmi dari aparat kepolisian. “Sampai saat ini tidak ada, di facebook itu rame kata saudara saya itu, tapi kami tidak tahu, belum ada informasi,” katanya.
Baca Juga:Penyidikan BPRS Gotong Royong Masih ProsesMenata Potensi Gegara Menyan Mewujudkan Jawara Wisata
Ia menambahkan, yang ia ketahui, anaknya sedang pergi merantau karena sedang berusaha atau berjualan. “Anak saya itu sedang usaha, sedang jualan. Bilangnya jualan es, yang beredar itu isu, anak saya sedang usaha,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua RT 01 Dusun Krajan I Desa Kalensari Karmin mengakui bahwa ia telah mendapat informasi soal penangkapan salah satu warganya pada Rabu pagi (16/10) dari aparat.
Mengenai informasi ada tidaknya aparat yang datang ke rumah orang tua di Desanya, Karmin menyebut sepengetahuanya belum ada aparat yang datang. “Belum ada, saya tanya ke tetangganya juga tidak tahu, tidak ada ramai-ramai, tidak ada (penggeledahan-red),” ucapnya.
Hingga saat ini kata Karmin, warga di wilayahnya tetap beraktivitas seperti biasanya termasuk keluarga korban. “Biasa saja aktivitas seperti biasa, Ibunya juga tadi pagi masih jualan disekolah,” ungkapnya.
Mengenai Sy sendiri, Karmin menyebut, terakhir kali ia meihat Sy dirumah yakni saat Bulan Syawal setelah Idul Fitri. Namun setelah itu, ia tak lagi melihat keberadaan Sy.
“Pernah pulang waktu ada hajatan saudaranya, kaau bulan puasa memang kayanya tidak ada di rumah. Terakhir kali saya lihat pas syawal. Tapi ya gitu, datang dan perginya kapan kita ga pernah tahu,” jelasnya.