KARAWANG-Puluhan murid SDN Malangsari II belajar di halaman rumah warga dan beratapkan terpal. Meski begitu, mereka tetap ceria.
Bangku-bangku dan meja ditata di teras dan halaman rumah warga. Papan tulis ditempel di tembok warga. Pemandangan ini sudah berlangsung hampir dua bulan.
“Ayo dikerjakan,” kata seorang guru yang tengah mengajar.
Meski masing-masing kelas lainnya tak ada pembatas, para murid tetap semangat. Bahkan, meskipun kegiatan belajar (KBM) mengajar dibagi dua shift, mereka tetap berangkat pukul 07.00 WIB. Sembari menunggu giliran belajar, mereka berlatih menari goyang Karawang.
Baca Juga:Polres Terjunkan 1.200 Personel, Jaga Kondusifitas Jelang Pelantikan PresidenPemkab Anggarkan Rp13,5 Miliar untuk Bayar Utang
“Namanya juga anak-anak, mereka antusias sekali. Kemaren juga ikut pas di Karawang,” kata Winda, seorang wali murid.
Rupanya, sebanyak 102 anak didik SDN Malangsari II, Desa Malangsari, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang terpaksa belajar dengan terpal lantaran ruang kelas mereka tengah direhab.
“Ruang kelas sedang direhab. Tiga ruang rusak karena atapnya roboh sekitar dua tahun lalu. Dan ruang kelas lainnya juga sedang diperbaiki,” kata Kepala SDN Malangsari II Taswani, Rabu (16/10).
Taswani mengungkapkan, ruang kelas yang roboh dua tahun lalu direhab menggunakan dana Corporate Social Responsibily (CSR) dari Bank Bjb sekitar Rp 203 juta. Sementara ruang kelas lain direhab menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Alhamdulillah ruang kelas yang rusak akhirnya dibangun. Pengajuan sudah dilakukan sejak lama,” kata Taswani.
Taswani juga berpesan agar anak-anak didiknya, juga para guru tetap semangat dan bersabar. Sembari menunggu gedung sekolah direhab, KBM dilakukan di halaman rumah warga di sekitar sekolah.
“Tahun depan, 2020 kita sudah bisa belajar dengan nyaman. Desember ini rehab ditargetkan rampung,” katanya.(aef/ded)