LEMBANG-Angin kencang melanda wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (21/10). Akibatnya, sejumlah kejadian seperti pohon tumbang, dinding rumah warga serta atap sekolah rusak diterjang angin kencang.
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa sekitar jam 09.30 WIB itu, tetapi pohon yang tumbang di Jalan Kolonel Masturi menyebabkan arus lalu lintas sempat tersendat. Selain itu, aktivitas belajar di SMA PGRI Lembang terpaksa diliburkan akibat sebagian atap seng tertiup angin kencang.
Pasca angin kencang, petugas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jabar dibantu kepolisian dan TNI menyingkirkan batang pohon yang melintang di Jalan Kolonel Masturi. Sementara di SMA PGRI, para siswa bahu-membahu membereskan atap seng yang terbang ke halaman rumah warga.
Baca Juga:14 Pengedar Narkoba Dibekuk Polisi, Simpan di Helm dan Tiang ListrikLina Marliana Siap Bekerja dan Berkarya Penuhi Harapan Rakyat
“Pas kegiatan belajar mengajar (KBM) terjadi angin, awalnya cuma bunyi seng biasa. Tidak lama kemudian, timbul angin besar, atap seng jadi terangkat,” kata Wakil Kepala Sekolah SMA PGRI Lembang, Wida Widiawati.
Dampak dari kejadian tersebut, lanjut Wida, pihak sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar lantaran seluruh siswanya langsung dipulangkan untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
“Dua bangunan yang mengalami rusak, hanya bangunan kosong. Siswa kita liburkan sehari ini saja,” ujarnya.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, angin kencang juga melanda Pangalengan Kabupaten Bandung. Pohon tumbang dilaporkan terjadi di Jalan Pangalengan-Kertasari sehingga menyebabkan akses jalan terputus.
Kepala BMKG, Tony Agus Wijaya menerangkan, kejadian angin kencang disebabkan faktor regional yakni karena adanya typhoon Neogugi di Samudera Pasifik sebelah utara Filipina dan Siklon Tropis Bualoi di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina. Pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dari Timur – Tenggara dengan kecepatan 9 – 43 km/jam.
“Kecepatan angin yang tercatat di BMKG Bandung tanggal 21 Oktober 2019 dari jam 7.00 WIB hingga 10.00 WIB berkisar antara 31-35 km/jam,” terang Tony.
BMKG memperingatkan masyarakat akan adanya potensi angin kencang selama beberapa hari kedepan. BMKG pun mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap fenomena ini serta menghindari bangunan atau rumah dan pepohonan yang rawan roboh atau tumbang. (eko/sep)