SUBANG-Sebanyak 300 peserta dari berbagai desa di Subang mengikuti Seminar Nasional Pandu Desa Digital, di Desa Cirangkong, Rabu (23/10). Kegiatan tersebut diselenggarakan Galuh Pakuan dan Badan Aksesibilitas Komunikasi Telekomunikasi dan Internet (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
Seminar Nasional Pandu Desa Digital mengambil tema “Pandu Digital Sebagai Pendamping Masyarakat Dalam Membangun Desa”, dan “Hubungan Kelembagaan dan Entitas Bisnis Membangun Desa”.
Peserta yang ikut utusan dari 253 Desa se-Kabupaten Subang, perwakilan pelajar, mahasiswa dan pelaku UMKM, serta bumdes.
Narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain Karamaan Agung Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Brigjen Ahmad Saefudin, Kabag Pemerintahan Setda Kabupaten Subang Nana Mulyana, dan Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Slamet Santoso SH, MM.
Baca Juga:Pemkab Karawang Alokasikan 20 Persen Beasiswa untuk SantriDPRD Rancang Raperda Pengelolaan Zakat
Karamaan Agung LAK Galuh Pakuan Brigjen Ahmad Saefudin menyampaikan materi tentang peningkatan SDM Pandu Desa Digital, terkait penguatan Pandu Desa Digital sebagai pendamping masyarakat dalam membangun desa.
Seminar ini bertujuan agar keberadaan pandu desa digital sebagai pendamping masyarakat dalam membangun desa, dan hubungan kelembagaan dan entitas bisnis membangun desa harus mampu diimplementasikan oleh seluruh peserta, dalam memanfaatkan desa digital ini.
“Seminar dan workshop ini saya harap, para pandu desa digital ini mampu menjadi pendamping masyarakat, dalam memanfaatkan desa digital untuk membangun desa, sekalugus menangkal hal-hal yang negatif,” ungkap Ahmad Saefudin.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Slamet Santoso mengatakan, pemerintah pusat melalui kemenkominfo akan terus mendukung program desa digital agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami akan selalu mensuport program desa digital ini mulai dari infrastruktur sampai dengan peningkatan SDM pandu desa,” ujarnya.
Kabag Pemerintahan Setda Kabupaten Subang Nana Mulyana, menuturkan, dengan adanya desa digital di empat desa yakni di Desa Cirangkong, Cikadu, Bantarsari, Cibalandong dan desa Cupunagara harus mampu menjadi rollmodel bagi desa-desa yang lainnya.
Dia mengatakan, masyarakat desa ke depan harus mampu menangkal semua informasi negatif yang masuk ke desa melalui desa digital.
Baca Juga:Kabinet BagusAisin Targetkan Tembus Final KIIC Sport Turnamen
“Kita harus mampu mengeksplore semua potensi desa, untuk kemajuan desa ke depan,” ujarnya.(ysp/ded)