PUSAKANAGARA-Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Subang melakukan kesepakatan dengan penandatanganan komitmen bersama tentang pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di Kawasan Pembangunan Site Office KSOP Kelas II Pelabuhan Patimban, kemarin (23/10).
Penandatangan juga melibatkan unsur KSOP Kelas II patimban, Kontraktor serta Subkontraktor, Camat Pusakanagara, UPTD Puskesmas Pusakanagara, Kepala Desa hingga unsur media massa.
Sekretaris KPA Kab. Subang dr H. Encep Sugiana menuturkan, berdasarkan data, ada peningkatan kasus HIV & AIDS di Subang yang saat ini didominasi oleh penularan melalui transmisi seksual sebanyak 91%, HIV/AIDS sendiri memberikan dampak luas tidak hanya bagi persoalan kesehatan, sosial dan ekonomi namun termasuk didalamnya pada dunia kerja.
Baca Juga:Santunan Anak Yatim jadi Pembuka Pesta Laut 2019Hari Pertama, Operasi Zebra Lodaya Tilang 276 Pelanggar
“Setiap tenaga kerja juga berhak atas perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk soal HIV dan AIDS,” ucapnya.
Untuk itu, demi menyamakan persepsi dan ikut turut serta pencegahan dan penangulangan HIV AIDS di kawasan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, perlu sinergitas dan kesepahaman antara KSOP Kelas II Patimban bersama stakeholder, perusahaan terkait bersama dengan KPA Kab. Subang mengenai pelaksanaan program pencegahan HIV AIDS.
“Kedepan bisa dilaksanakan berbagai program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS tak terkecuali para pekerja diproyek ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, turut juga dilakukan pemaparan materi mengenai HIV AIDS oleh Kabid P2p dan PL Dinas Kesehatan Kab. Subang dr Maxi serta Sekretaris KPA Provinsi Jawa Barat Iman Teja Rachmana.
Iman Teja Rachmana menyebut angka pengidap HIV/ AIDS sebanyak 90 persen berada di kisaran usia 15-49 tahun. 30 persen berada direntang usia 20-24 tahun, dimana hubungan seksual menjadi transmisi terbesar.
“Bahkan dalam rentang umur 25-49 tahun ini emnjadi yang terbesar dengan peningkatan data terakhir tahun 2017 di Jawa Barat mencapai 30%,” ucapnya.
Hal itu, harus menjadi perhatian, apalagi kata Iman, pemerintah memiliki target untuk menghadapi bonus demografi pada tahun 2030 bisa mengakhiri epidemi 3 zero.
Baca Juga:Aparatur Desa Cilegong Jenguk Warga yang Diduga Menderita Tumor di KakiMenteri Muda Dukung Akselerasi Pembangunan
“Generasi milenial seperti pelajar dan generasi muda lainnya untuk mulai menjauhi perilaku negatif yang akan membawa kerugian bagi dirinya pribadi, pada kenyatanya umur 15-25 juga sudah banyak yang terjangkit,” jelasnya