PUSAKANAGARA-Kepala Desa Patimban berharap pemerintah pusat bisa memberikan perhatian dan mengambil kebijakan mengenai dampak pembangunan Pelabuhan Patimban bagi nelayan. Sebab, setelah adanya pembangunan Pelabuhan Patimban, banyak warga Patimban yang mayoritas nelayan alami kesulitan mencari nafkah.
“Idealnya memang pemerintah bisa memberikan kompensasi, ini area tangkapnya sudah tidak bisa dipakai lagi mencari nafkah, sudah susah,” kata Kepala Desa Patimban, H. Daroani Taufik kepada media usai menghadiri pembukaan Pesta Laut di KUD Mina Misaya Genteng, Rabu (23/10).
Darpani menyebut keberadaan Pelabuhan Patimban harus membuat pemerintah untuk berinisiatif membangun Pelabuhan Ikan. Sebab, faktanya saat ini nelayan di Patimban masih ada yang tetap ingin berprofesi menjadi nelayan.
Baca Juga:Hari Ini Dilantik, Berikut Prediksi Menteri Kabinet Kerja Jilid IITidak Tebus SK Rp100 Juta Tersingkir
“Saya juga tidak ingin nelayan ini hilang, harus ada Pelabuhan Perikanan, konsekuensinya itu harus berani berinovasi. Setelah pelabuhan jadi nelayan masih bisa melaut tapi dengan lokasi yang lebih jauh dengan kapal yang GT nya juga besar tentunya,” kata Darpani.
Hingga saat ini, ia mengakui banyak nelayan yang mengeluh baik melalui KUD maupun secara langsung pada pemerintah desa. Namun hingga saat ini juga, nasib soal tuntutan dan harapan nelayan masih belum jelas.
“Belum jelas (soal kompensasi) juga. Harusnya ada. Nah ini, sekarang kita lagi terus menerus mendata nelayan supaya menjadi bukti yang punya perahu mana, yang ABK mana, itu menjadi dasar kita untuk melaporkan kondisi nelayan ini sebetulnya gimana,” katanya.
Ia sangat berharap, nasib nelayan bisa mendapat kejelasan dan perhatian pemerintah ditengah hiruk pikuk pembangunan Pelabuhan Patimban yang terbilang kondusif. “Disini kan baik-baik saja tidak ada masalah besar, tidak ramai. Tapi tolong juga perhatian pada nelayan nya,” jelasnya. (ygi/sep)