PAMANUKAN-Pemerintah Desa Rancasari melalui Sekretaris Desa Cartim menyebut, Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) sangat bermanfaat dan membantu dalam pengelolaan anggaran desa. Namun, masih diperlukan adanya pembinaan dan pelatihan mengenai penggunaan aplikasi Siskeudes agar bisa lebih maksimal.
“Memang sebetulnya sangat membantu, apalagi menuju desa digital itu ya penting ini. Untuk transparansi. Soal e-planning juga e-budgeting sangat berguna. Tapi masih perlu pelatihan dan pembinaan lebih intens,” ujarnya kemarin (25/10).
Menurutnya, pembinaan dan pelatihan lebih jauh bukan tanpa alasan. Sebab hal ini berkaitan dengan Sumberdaya manusia (SDM) dan pemakai aplikasi yang perlu pemahaman dalam input data dan hal-hal detail lainnya dari Siskeudes.
“Selama ini pelatihan ada, tapi belum maksimal. Ini bisa diperbanyak lagi pelatihanya dan diperdalam, karena sejauh ini meskipun ada kurang maksimal seperti formalitas. Kalau bisa diseriusi ini Insyaallah akan maksimal, sebab pelatihan seperti ini tidak bisa singkat,” ungkapnya.
Baca Juga:Pusakajaya Bisa jadi Penyangga Pelabuhan PatimbanSiloam Hospitals Apresiasi Sopir Ambulans
Sejauh ini di Desa Rancasari sendiri telah mulai memanfaatkan aplikasi Siskeudes. Namun saat ini masih sebatas pada penatausahaan dan belum pada tahap SPJ. “Jadi kita sudah input data, sudah penata usahaan belum bisa untuk SPJ,” jelasnya.
Cartim juga menyebut, hal yang perlu menjadi perhatian adalah mengenai benturan regulasi yang terjadi antara pusat dan daerah. Misalnya ia menyebutkan, contoh dalam penggunaan anggaran BKU dalam Siskeudes itu oleh Kasi Kesejahteraan rakyat (Kesra). Namun dalam Peraturan Bupati Subang, penggunaan anggaran BKU oleh Kasi Pemerintahan.
“Jadi secara regulasi ada yang belum match, contohnya seperti itu. Kalau bagusnya memang aplikasi ini bagus tapi ada hal-hal yang masih harus perlu penyesuaian juga secara substansi kita perlu pemahaman lebih jauh,” bebernya.(ygi/sep)