Sejak, digulirkan pada tahun 1977, Indonesia sendiri baru satu kali tampil di edisi ketiga ajang tersebut yakni, pada tahun 1979. Namun, dalam kejuaraan itu Timnas Indonesia hanya mmapum menjadi juru kunci Grup B setelah bersaing dengan Yugoslavia, Polandia dan Argentina.
Tentunya, penunjukkan ini menjadi pencapaian baik bagi Indonesia. Apalagi, dikatakan Tisha, ini merupakan sebuah bentuk kepercayaan FIFA terhadap Indonesia yang benar-benar serius menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 tersebut.
“Setelah beberapa kali mendapatkan kepercayaan dari komunitas sepak bola Asia, kali ini PSSI naik level dengan mendapatkan kepercayaan keluarga sepak bola internasional setelah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021,” tegas Tisha.
Baca Juga:Wawan Irawan, Bercita-cita jadi SekdaKalijati Kembali Juara Umum STQ ke 49, Wakili Subang di Tingkat Jawa Barat
Selain itu, pengumuman ini menjadi kado bagi Zainudin Amali yang baru ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Rabu (23/10) lalu. Bahkan, pengumuman Indonesia menjadi tuan rumah itu didengar oleh Zainudin Amali saat acara serah terima jabatan Menpora dari pelaksana tugas (Plt) Menpora Hanif Dhakiri kepadanya di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10) kemarin.
Zainudin mengatakan, sebagai tuan rumah even dunja menjadi tantangan baru baginya. Ia mengatakan bakal melaporkan langsung hal ini kepada Presiden Jokowi lantaran hal tersebut perlu persiapan ekstra dari berbagai sektor agar sukses penyelenggaraan dan prestasi dapat diperoleh.
“Baru saja mendapat kabar gembira bahwa FIFA telah memutuskan Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021. Saya menunggu laporan resmi PSSI sekaligus terima kasih atas usahanya,” ungkap Zainudin usai acara sertijab.
“Untuk selanjutnya saya akan melaporkan kepada Bapak Presiden untuk minta arahan. Setelah itu akan kita lakukan persiapan-persiapan yang maksimal, sebagai tuan rumah tentu sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi kita harapkan. Saya minta dukungan dari semuanya,” tambahnya.
Ia mengatakan Presiden juga menyoroti betul tentang kondisi dan harapan prestasi sepakbola tanah air. Jumlah sumber daya manusia yang ratusan juta semestinya tidak sulit untuk mencari bibit dan bakat unggul cabor yang paling diminati masyarakat ini.
“Dari 260 juta lebih penduduk Indonesia, tak bisa membentuk Timnas bagus dengan prestasi membanggakan, optimis bisa, saya akan segera bicara dengan seluruh yang terlihat dalam sepakbola,” pungkasnya.