SUBANG-Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang, berkordinasi dengan pabrik untuk membagikan alat kontrasepsi. Hal tersebut dilakukan untuk menekan ledakan penduduk dan aborsi. Data penduduk Kabupaten Subang, berjumlah 1,5 juta jiwa dan bermukim di lahan seluas 2051,76 Km2.
Sekretaris DP2KBP3A Kabupaten Subang, dr Dwinan Marchiawati MARS mengatakan, jumlah penduduk Subang mencapai 1,5 juta jiwa. Prediksi pertumbuhan penduduk di tahun 2020 akan meningkat 2,4 persen. Pihakya saat ini menggencarkan penekanan ledakan penduduk. Seperti pengendalian penduduk, keluarga berencana, ketahanan keluarga dan program konseling dan edukasi ke masyarakat sangat penting. “Untuk menekan ledakan penduduk, kita gencarkan yang namanya konseling dan juga edukasi ke masyarakat,” ujarnya.
Guna mencegah ledakan pendduduk, DP2KBP3A memprogramkan 3 bina. Antara lain, bina keluarga balita, remaja dan juga lansia. Saat ini, dioptimalkan bina keluarga remaja yang pihaknya memberikan edukasi pernikahan usia minimal di umur 19 tahun, sesuai peraturan undang-undang. “Secara medis dalam pertumbuhannya sudah dewasa dan siap untuk hamil hingga melahirkan. Usia kehamilan rentang jaraknya 5 tahun,” katanya.
Baca Juga:Arisan Gotong Royong, Laksanakan Jumaah Bebersih dengan Menggilir DaerahMutiara, Putri Anies Baswedan Terpilih jadi Duta Kenalkan Budaya Indonesia ke Amerika
Dijelaskan Dwinan, untuk menekan angka penduduk, pihaknya membagikan alat kontrasepsi seperti kondom dan lainya secara gratis kepada masyarakat. Nantinya di plot ke puskemas atau bidan. Masyarakat yang ingin mendapatkan alat kontrasepsi kondom, ada syaratnya harus berstatus suami istri. “Dibagikan secara gratis, namun ada syaratnya harus berstatus suami istri. Ini juga menjadi langkah untuk menekan ledakan penduduk,” terangnya.
Kabupaten Subang banyak pabrik dengan jumlahnya ada 750 pabrik dan diestimasikan untuk pekerja wanita mencapai 15 ribu lebih. Menekan ledakan penduduk dan juga aborsi, pihaknya berkerjasama dengan pabrik. Salah satunya, PT Taekwang dikarenakan bisa saja para pekerja pabrik yang sudah dewasa melakukan tindakan yang bisa menyebabkan kehamilan, apalagi banyak kos-kosan.
“Kita menekan ledakan penduduk dan aborsi dengan berkerjasama dengan pabrik, salah satunya PT Taekwang. Harapan kita semua pabrik bisa berkerjasama,” jelasnya.
Para pekerja pabrik wanita, agar mau dipasangi alat kontrasepsi IUD atau Implan. “Syaratnya hanya KTP dan KK untuk dipasangi IUD dan Implan,” tandasnya.(ygo/vry)