Oleh : Opan Arifudin
Dosen Program Studi Ekonomi syari’ah STEI Al-Amar Subang
Era revolusi industri 4.0 ini ditandai dengan penggunaan teknologi internet secara masif dalam semua dimensi kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Era revolusi industri 4.0 ini sangat berbeda dengan era sebelumnya, karena di era 4.0 ini sangat bergantung dengan internet. Semua proses kehidupan apapun bentuknya selalu berkaitan dengan internet. Bahkan dunia pendidikan pun bergantung dengan internet. Dalam hal ini perlu disadari bahwa era revolusi industri 4.0 bukan merobotkan manusia. Namun harapannya adalah dengan pendekatan teknologi dapat memudahkan semua kegiatan hidup manusia guna mencapai kesejahteraan manusia termasuk dalam dunia pendidikan adalah tidak lain menjadikan sumber daya manusia yang unggul. Dengan kata lain bahwa posisi teknologi hanya instrumen bagi manusia.
Para pakar meramalkan bahwa dalam waktu dekat dunia akan memasuki era Industri 4.0, kendati di beberapa Negara maju hal ini sudah terjadi. Namun bagi Negara berkembang seperti Indonesia perlu mengetahui bahwa era tersebut, akan banyak bermunculan robot canggih, superkomputer, kendaraan otonom, 3D printing, serta pengoptimasian fungsi otak manusia dengan editing genetik dan perkembangan neuroteknologi. Mungkin terlihat canggih dan membuat takjub, akan tetapi bukan berarti tidak ada kerugian yang ditimbulkan oleh revolusi industri tersebut. Mengutip dari hasil Forum Internasional tahunan yang bertemakan “Mastering the Fourth Industrial Revolution” pada 2016 lalu, Revolusi Industri 4.0 ini akan menyebabkan disrupsi atau gangguan bukan hanya di bidang bisnis saja, namun juga pada pasar tenaga kerja.
Baca Juga:Generasi Muda Subang Kian CemerlangPemkab Relokasi Pedagang Pasar Jatisari
Hal ini berarti akan ada banyak jenis pekerjaan yang hilang dan tergantikan oleh fungsi robot atau artificial intelligence. Para tenaga kerja manusia pun tidak menutup kemungkinan akan menghadapi jenis pekerjaan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, sehingga revolusi ini mau tak mau menuntut kita untuk terus mengembangkan skill yang sekiranya dapat bermanfaat serta mumpuni di masa depan. Lantas, apa saja skill yang dibutuhkan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Sehingga Era revolusi industri 4.0 ini, bukan hanya pengetahuan teknologi yang harus dibekali, tetapi juga pengetahuan tentang manusia itu sendiri.