PEMIMPIN ISIS Abubakar al-Baghdadi dipastikan tewas terbunuh dalam serangan pasukan Amerika Serikat di Suriah. Keberadaan Baghdadi telah terlacak jauh hari sebelumnya, sehingga serangan pada Sabtu (26/10) berhasil mendapati persembunyian sebenarnya pemimpin ISIS itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kematian Baghdadi pada Minggu (27/10) dalam konferensi pers. Berikut adalah penjabaran Trump dan pejabat AS soal momen-momen terakhir Baghdadi, dari mulai pengintaian hingga pria 48 tahun itu menemui ajal, seperti dikutip dari Reuters:
Informasi Intelijen Keberadaan Baghdadi
Amerika Serikat mendapatkan laporan intelijen soal keberadaan Baghdadi sebulan lalu dari milisi Kurdi. Pelacakan dilakukan dan lokasi pasti Baghdadi baru diketahui dua pekan lalu. Trump sendiri mengaku mendapatkan kabar keberadaan Baghdadi dan rencana serangan tiga hari lalu.
Baca Juga:Jemaah Pengajian Disabet Celurit, Geng Motor Bikin ResahNelayan Dusun Genteng Pertahankan Tradisi Kearifan Lokal
Sebagai bagian dari rencana serangan, Trump meminta izin dari Rusia, Irak, dan Turki agar jet tempur AS bisa melintasi wilayah udara mereka. Trump mengatakan, dia tidak menjelaskan gamblang maksud operasi militer tersebut, namun Rusia “menyukainya”.
Persiapan Penyerangan
Pada Sabtu (26/10), Trump tiba di Gedung Putih sekitar pukul 16.30 waktu Washington DC atau 22.30 waktu Suriah. Sekitar pukul 17.00 Trump bersama Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Pertahanan Mark Esper, penasihat keamanan nasional Robert O’Brien dan para pejabat intelijen berkumpul di Situation Room, menyaksikan siaran langsung penyerangan Baghdadi. “Seperti menonton film,” kata Trump.
Setelah semua pejabat berkumpul di Situation Room, personel militer AS dan anjing pelacak militer diterbangkan dengan delapan helikopter ke lokasi serangan di provinsi Idlib. Mereka diterbangkan dari pangkalan militer rahasia di Timur Tengah.
Tim penyerang berasal dari pasukan khusus Delta Force, yang memang ditugaskan dalam misi pemberantasan terorisme dan perburuan buronan kelas kakap. Serangan tersebut juga didukung oleh jet tempur dan kapal perang AS.
Saat Penyerangan
Saat mendekati lokasi, helikopter AS ditembaki dari darat. Namun kata Trump, pasukan AS berhasil mengatasi serangan dan mendarat dengan selamat. Khawatir pintu rumah Baghdadi dipasangi ranjau, tentara AS akhirnya menjebol tembok dengan bom.
Trump mengatakan, beberapa orang di dalam rumah itu menyerah atau ditembak mati. Beberapa anggota ISIS ditangkap dan dipenjara. Sebelas anak berhasil dikeluarkan dari rumah dalam keadaan selamat. Menurut Trump, anak-anak itu diurus oleh pihak ketiga yang tidak disebutkan namanya.