SUBANG-Penggiat dan aktifis Lingkungan mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Hal itu mengingat memasuki musim hujan di November ini, permasalahn sampah menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.
Pengiat lingkungan, Alam Randjtan mengatakan di musim hujan nanti, masyarakat diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di selokan atau disungai. Pasalnya, dampak membuang sampah sembarangan bisa meluas dan menimbulkan banjir, yang bisa terjadi dibeberapa titik di Kabupaten Subang. “Kami berharap jangan ada yang membuang sampah sembarangan karena dampaknya akan menjadi banjir,” kata Alam kepada Pasudan Ekspres, Minggu (27/10).
Sebelumnya, ia mengaku pernah menggelar kegiatan bersih-bersih sungai beberpa waktu lalu. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir yang disebabkan sampah yang menyumbat sungai dan selokan. “Harus dipahami oleh masyarakat bahwa sampah bisa menyumbat selokan dan menjadi aliran air tersumbat dan menjadi banjir dan ini bisa menjadi bencana seperti berberapa tahun yang lalu,” ungkapnya.
Baca Juga:Pemdes Kamarung Bangun Ruang Pelayanan Administrasi DesaGenerasi Muda Penggerak Pembangunan
Hal senada diungkapkan Ketua Tagana Subang, Jajang Muhaemin. Pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati terutama di wilayah pantura, lantaran wilayah pantura menjadi lamngganan banjir jika musim penghujan tiba. Ada 10 daerah rawan bencana di Kabupaten Subang, terdiri dari daerah rawan bencana angin, daerah rawan bencana longsor sebanyak 8 kecamatan. “Kami megimbau kepada masyarakat agar berhati-hati ketika musim pengujan tiba ” kata Jajang.
Dia menyebut musim hujan rentan akan terjadinya bencana tanah longsor di wilayah selatan. Hal itu mengingat wilayah Subang Selatan memiliki dataran tinggi pegunungan, sehingga para pengendara yang melintas di daerah selatan ataupun warga yang memiliki rumah di wilayah selatan harus selalu wasapada. “Harus waspada juga dengan tanah longsor. Kami sudah menyiagakan anggota tagana di berbagai desa, untuk membantu jika terjadi bencana,” pungkasnya. (ygo/sep)