“Geliat literasi di Kabupaten Subang kian terasa dengan munculnya berbagai komunitas dan guru pegiat. Selain melaksanakan amanat permendikbud, para pegiat dan komunitas ini kerap mengadakan berbagai pelatihan di beberapa tempat dalam rangka berbagi ilmu, mengasah kemampuan, dan berencana menerbitkan buku walaupun swadaya,” ungkap Cucu.
Komunitas yang hadir diantaranya Lisangbihwa, Kasomalang literat, Tulif, Gerimys, Ranggon Buku, KOPIAH, Taman Baca dan bermain Teras Ilalang dan Pantura Literat, Pusaka Literat, Media Guru, KPLJ dan yang lainnya.
“Prinsif literasi diantaranya kolaborasi dan milik bersama. Keterlibatan berbagai pihak merupakan keniscayaan. Literasi bukan milik dan tanggung jawab guru dan komunitas saja, tapi tanggung jawab kita bersama, pemerintah dan masyarakat dalam menyiapkan Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Maju terus literasi Subang jawara untuk dunia,” jelasnya.(ysp/sep)