KARAWANG-Monumen peringatan korban pesawat Lion Air PK-LQP mulai dibangun. Sejumlah tukang nampak mengerjakan pondasi bangunan di Pantai Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, Selasa (29/10).
Tarman Suparman, pengawas proyek menuturkan, bangunan sepanjang 12,5 meter lebar 6,5 meter itu ditargetkan rampung dalam dua bulan. “Pembangunan dibiayai penuh oleh Lion Air,” kata Tarman saat ditemui ketika mengawasi pengerjaan, Selasa (29/10).
Tarman menuturkan dalam bangunan tersebut bakal dibuat monumen. Ada dua kemungkinan nama, kata Tarman. Pertama, Monumen Keselamatan Transportasi Udara atau Monumen Lion Air. “Dalam bangunan, rencananya akan ada aula, toilet dan monumen,” ungkap Tarman.
Baca Juga:Usulkan 350 Kuota CPNS, Tenaga Pelayanan Dasar Formasi Paling DibutuhkanPuskesmas Jangan Asal Rujuk Pasien, Masyarakat Bisa Daftar ke Sidolin
Ia menuturkan, Lion Air bermaksud membuat situs peringatan insiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Karawang 29 Oktober tahun lalu.
Pembangunan itu mengagetkan sejumlah keluarga korban.
Manurung misalnya, mengaku baru tahu Lion Air membuat monumen saat mengantar istri mendiang Martua Sahata, salah satu korban Lion Air ke Pantai Tanjungpakis.
“Kami pada dasarnya menyambut baik (pembuatan monumen) kalau mereka (Lion Air) berkomunikasi. Saya baru tahu ada pembangunan monumen dari warga tadi pagi. Lion nggak ada pemberitahuan ke keluarga,” kata Manurung saat dihubungi via telepon, Selasa (29/10).
Manurung menuturkan, warga setempat bercerita jika Lion membeli sebidang tanah untuk membuat monumen seharga Rp 80 juta. “Kami (keluarga) baru tahu saat tabur bunga dan berdoa di Tanjungpakis,” ungkapnya.(aef/vry)