KARAWANG– Grup Karinding dan Debus Kapatri menjadi perhatian masyarakat dalam acara Paten di Kecamatan Purwasari, Rabu (30/10). Aksi yang menampilkan seni musik karinding dan kekebalan tubuh itu merupakan kesenian asli Indonesia yang harus dilestarikan.
Penggagas Karinding dan Debus Kapatri, Abah nji Plung (39) mengatakan, jika grup ini didirikan tiga tahun yang lalu. Dibentuknya karena ada kekhawatiran pada pemuda sekarang yang tidak tahu seni budaya karuhun sunda khususnya karinding. “Kesenian ini harus dilestarikan, karena seringnya berkumpul dengan para pemuda maka tercetuslah ide membuat grup seni,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini jarang yang melestarikan kesenian khususnya pemuda, oleh sebab itu harus dikembangkan. Tidak hanya karinding yang dikembangkan tapi juga dibarengi oleh penampilan aksi debus. “Kita mempopulerkan kelestarian ini awalnya dari mulut ke mulut untuk tampil dalam berbagai kegiatan,” katanya.
Baca Juga:Perkembangan Revolusi IndustriYayasan Sahabat Kemanusiaan Latih 200 Orang DKM
Dijelaskan, pihaknya sudah manggung ke beberapa tempat di pelosok-pelosok Karawang. Dengan cara menampilkan kesenian ini, diharapkan kesenian asli Indonesia ini bisa terus dikembangkan. “Meskipun kami sempat tidak dibayar dalam menampilkan kesenian, tapi kami maju terus karena kecintaan kami pada seni,” katanya.
Ia menambahkan, untuk menampilkan seni sempat kekurangan alat berkesenian, namun ada anggota DPRD yang memberikan gendang untuk bisa menampilkan kesenian ini. “Kita memang memiliki alat, meskipun belum lengkap karena itu merupakan swadaya dari kelompok kami saja,” katanya.
Abah Nji mengajak kepada kaum muda untuk ikut melestarikan budaya sunda dan umumnya Indonesia. “Kami juga berharap pemerintah lebih peduli pada kesenian dengan melengkapi fasilitas alat untuk menampilkan seni dan budaya ini,” harapnya. (use/ded)