PURWAKARTA-Puluhan siswa dan siswi SMP Negeri 1 Purwakarta melakukan praktek prakarya lapangan, Rabu (30/10). Hal tersebut dilakukan guna memantapkan praktek prakarya yang mengambil bahan baku dari alam dan lingkungan.
Guru pembimbing siswa Ningsih, M.Pd., menyebutkan, sudah tiga hari ini pihaknya sebagai guru prakarya di SMPN 1 Purwakarta, telah memberangkatkan sekitar 75 siswa dan siswi. Setiap kali pemberangkatan, siswa diharuskan mengikuti aneka praktik pembuatan dan tatacara dasar membuat keramik.
“Ini berkaitan dengan edukasi pelajaran prakarya dan tempat praktik yang terbilang cocok, ya sentra keramik Plered ini,” terang Ningsih.
Seperti siswa dari Bandung dan Jakarta, pada umumnya siswa yang berasal dari Purwakarta pun tak memiliki skill membuat keramik. Makanya saat mereka datang latihan ke sini, pengenalan dasar seputar alat dan bahan keramik tetap diajarkan. “Standar pelatihan tetap mengacu pada ketentuan dasar pengenalan tatacara dasar membuat keramik, yang sudah diatur dan disusun pihak UPTD Sentra Pengembangan Keramik di sini,” kata Jujun Junaedi instruktur yang merangkap pengelola data dan administrasi UPTD Sentra Pengembangan Keramik Plered.
Baca Juga:Lestarikan Kesenian Karinding dan DebusPerkembangan Revolusi Industri
“Pada intinya, kita tak hirau siapaun yang berkunjung ke sini kita tetap layani. Bagi pemula diberi pelatihan dasar membuat keramik,” imbuhnya.
Sementara itu, kunjungan sekolah lokal asal Purwakarta yang gebyarnya disederhanakan, sesuai peemintaan guru pembimbing. “Kalau wisata edukasia asal luar kota seperti Bandung dan Jakarta, biasanya memang ada fasilitas khusus. Seperti adanya tenda tamu, makanan khas tradsional yang disuguhkan dan adanya wisata belanja ke lingkungan zona pedagang di Plered. Itu dasarnya atas permintaan tamu,” terangnya.
Pertimbanganya, siswa dari luar daerah biasanya datang dengan jumlah besar. Kapasitasnya melebihi area gedung sentra keramik. Kalau untuk siswa lokal, aula yang ada sudah cukup luas,” tutupnya.(dyt/vry)