Apresiasi Dandim 0619 Tepat Memilih Lokasi
PURWAKARTA-Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi Letjen TNI Tri Soewandono secara resmi menutup program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-106 Tahun Anggaran 2019 di Lapangan Desa Cicadas, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (30/10).
Dalam sambutannya, Pangdam mengapresiasi Dandim 0619/Purwakarta Letkol Arh Yogi Nugroho yang tepat memilih sasaran atau lokasi TMMD.
“Saya sudah mengetahui salah satu alasan dipilihnya lokasi TMMD sejalan dengan program Pemerintah Daerah Purwakarta terkait tujuan wisata. Ini namanya tepat sasaran dan akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar,” kata Pangdam.
Disebutkannya, TMMD fokus kepada aspek kesejahteraan masyarakat. “Saat ini saya juga mengemban tugas sebagai Sesmenko Polhukam di Kemenko Polhukam. Di sini saya bisa melihat dengan jelas wilayah Indonesia yang bentangannya sangat luas,” kata Pangdam.
Baca Juga:BP Jamsostek Purwakarta Kampanyekan Program Customer Get MemberLima Desa jadi Sample Ketaatan Adminsitrasi ADD
Namun, sambungnya, terlihat jelas pula jika pembangunan belum merata. “Nah, satu hal yang penting dalam mengawali pembangunan adalah di sektor infrastruktur. Membuat jalan sehingga akses terbuka. Kendaraan bisa melintas membawa berbagai material dan kebutuhan pokok,” ujarnya.
Sayangnya, ketika dihadapkan pada daerah pelosok biasanya kontraktor pada enggan membangun di tempat tersebut. Indeksnya dianggap sedikit atau kurang. “Siapa yang mau membangun pascagempa? Siapa yang mau membangun jauh di Wamena sana? Di sinilah peran TNI dengan TMMD-nya,” kata Pangdam.
Artinya, kata Pangdam, dengan anggaran terbatas melalui TMMD hasilnya bisa maksimal dan mensejahterakan masyarakat. “Ini sudah terbukti di berbagai daerah yang pernah menjadi sasaran TMMD. Desanya lebih maju, masyarakatnya semakin sejahtera,” ujar Pangdam.
Pernyataan Pangdam III/Siliwangi senada dengan sambutan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang dibacakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi.
“Permasalahan di Jabar adalah masih minimnya desa mandiri. Namun berkat TMMD status desa banyak yang berubah. Dari desa sangat tertinggal menjadi desa tertinggal. Kemudian desa tertinggal menjadi desa berkembang. Selanjutnya desa berkembang menjadi desa maju, dan desa maju menjadi desa mandiri,” ujarnya.
Dedi juga menyampaikan jika Gubernur Jawa Barat sangat mengapresiasi program TMMD. “Pasalnya, TMMD tak hanya membuka akses jalan tapi juga mendukung digitalisasi hingga ke desa. Karena saat ini terjadi ketimpangan digitalisasi di antara desa-desa di wilayah utara dengan yang berada di selatan Jawa Barat,” ucapnya.