Gubernur juga, sambung Dedi, ingin mengubah mindset terhadap desa yang berada di perbatasan. “Jangan disebut sebagai ujungnya Jawa Barat, melainkan gerbang masuk Jawa Barat. Sehingga, sebagai gerbang masuk maka kondisi desa tersebut harus bagus infrastrukturnya dan sejahtera masyarakatnya. Bahkan kami telah menganggarkan Rp200 miliar untuk membangun infrastruktur di desa-desa tersebut,” kata Dedi.
Pun halnya yang diucapkan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Dirinya mengapresiasi TMMD yang menjadi salah satu program terbaik TNI. “Ini bagian dari percepatan pembangunan. Bahkan Panglima sudah siap membuka akses Purwakarta-Bogor pada 2020 mendatang,” kata Bupati yang akrab disapa Ambu ini.
Sementara itu, dalam paparannya, Dandim 0619/Purwakarta Letkol Arh Yogi Nugroho menyebutkan TMMD me-106 ini adalah TMMD yang ke-22 sejak tahun 1980 silam.
“Sejak pra-TMMD ke-106 dilaksanakan, masyarakat sangat antusias. Kami membangun jalan rambat beton sepanjang 650 meter lebar 4 meter yang merupakan sasaran pokok fisik. Jalan tersebut menghubungkan Desa Cisaat di Kecamatan Campaka dengan Desa Ciparung Sari di Kecamatan Cibatu,” kata Dandim.
Aspek yang mendukung lokasi TMMD tersebut, sambungnya, adalah Program Pemda Purwakarta yang memproyeksikan Situ Cisaat sebagai salah satu destinasi wisata.
Baca Juga:BP Jamsostek Purwakarta Kampanyekan Program Customer Get MemberLima Desa jadi Sample Ketaatan Adminsitrasi ADD
“TMMD ke-106 dikerjakan selama 28 hari, pada 3-30 Oktober 2019 yang diawali dengan pra-TMMD selama 18 hari sebelumnya,” ucap Dandim.
Dijelaskannya, selain sasaran pokok fisik utama berupa jalan sepanjang 650 meter, pihaknya juga membangun pendukung jalan tersebut. Di antaranya membuat gorong-gorong dan tembok penahan tanah.
“Sementara untuk sasaran nonfisik, kami telah melaksanakan berbagai penyuluhan kepada masyarakat bekerjasama dengan kepolisian. Ada pula sasaran tambahan berupa renovasi rutilahu sebanyak lima unit, musala satu unit, pos kamling dua unit. Sasaran tambahan tersebut dilaksanakan di Desa Cisaat dan Desa Ciparung Sari,” kata Dandim.
Pihaknya juga menemukan adanya warga yang mengalami kesulitan mengakses air bersih. “Untuk hal ini kami bantu dengan membangun sumur pantek tenaga surya. Pembuatan sumur pantek ini bisa menjadi pilot project permasalahan sawah tadah hujan,” ujarnya.
Dandim juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan mendukung TMMD ke-106. “Sehingga TMMD ini bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Dan seluruh sasaran TMMD sudah terlaksana,” ucapnya.(add/vry)