SUBANG-Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) SMA Kabupaten Subang tetap mengaku keberatan dengan rencana pendirian SMAN 1 Cisalak. Pendirian sekolah tersebut dinilai akan ‘mematikan’ SMA/SMK/MA swasta di Cisalak dan sekitarnya.
“Pendirian SMA Negeri di suatu daerah, di Cisalak khususnya, akan berdampak kepada sekolah yang sudah ada khususnya swasta SMA, SMK dan juga MA. Ini tentu kita berangkat dari fakta, masyarakat kita masih negeri minded,” ungkapnya Ketua FKSS SMA Kabupaten Subang, Suhaerudin kepada Pasundan Ekspres, kemarin.
Dia mengatakan, beberapa SMA/SMK/MA swasta yang terdampak akan berkurang atau bahkan tidak ada siswanya bukan hanya di Cisalak saja. Sekolah swasta yang berada di Jalancagak, Kasomalang, Tanjungsiang dan Ciater pun terdampak.
Baca Juga:Bangun Jalan Gang Desa, Pemdes Bojongtengah Realisasikan Bantuan InfrastrukturSubang jadi Tuan Rumah Seleksi Tilawatil Quran 2020
“Kami FKSS tidak bisa menolak, tapi kami keberatan dengan fakta-fakta yang ada. Oleh karenanya perlu dipertimbangkan terkait pendirian SMAN 1 Cisalak tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, di lima kecamatan tersebut ada 5 SMK negeri, 2 SMA negeri, 13 SMK swasta, 10 SMA swasta dan 2 Madrasah Aliyah (MA). “Jumlahnya ada 33 sekolah yang meliputi 5 kecamatan sekitarnya yaitu Jalancagak, Kasomalang, Cisalak, Tanjungsiang dan Ciater,” kata Suhaerudin.
Sementara data lulusan SMP untuk 5 kecamatan tahun 2019 sebanyak 1912 orang. Terdiri dari Jalancagak sebanyak 827 orang, Ciater 427 orang, Kasomalang 490 orang dan Cisalak 568. “Andai kata SMAN 1 Cisalak benar-benar terlaksana mungkin akan terjadi ruang kelas yang kosong dengan kata lain ada sekolah yang terancam tidak punya siswa,” ungkapnya.
FKSS telah menyampaikan keberatan tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat. FKSS menyebut rencana pendirian SMAN 1 Cisalak berasal dari adanya pihak yang beranggapan banyak siswa yang tidak diterima di SMA Negeri karena zonasi.(ysp/sep/vry)