Namun demikian, hidup hemat tidaklah semudah seperti membalikkan telapak tangan. Hidup hemat membutuhkan pembiasaan dari hari ke hari, dari hemat hal-hal kecil seperti hemat menggunakan air, hemat listrik, hingga banyak hal-hal lainnya. Pembiasaan hidup hemat ini juga bisa dimulai dengan membuat skala prioritas pengeluaran di tengah berbagai tarif yang naik. Kita harus belajar hidup hemat di saat harga melambung dan cara inilah yang rasional bisa dilakukan bila tidak ingin membubung hutangnya atau hidup terlilit hutang.
Hidup hemat dan bersahaja itu tuntunan agama kita yang pasti akan membawa manfaat dan kebaikan bagi kehidupan kita di dunia hingga akhirat. Ajaran islam yang mengharuskan untuk hemat dan cermat dalam menggunakan sumberdaya termasuk air sebagai kebutuhan pokok karena kedepan ketika harga melambung maka kebutuhan ini tidak bisa dianggap remeh. Mungkinkah kita akan kembali ke masa lalu menggunakan air dengan cara tradisional dengan menimba air dari sumur untuk menghemat listrik dan jadi tambah sehat , tidak serba instan. Mari kita praktikkan: berhemat, dipaksa hemat, hemat segalanya. (*)