“Paling bagus fiskal itu Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok. Jadi pekerjaan rumahnya (Jabar) adalah masih timpang, pertumbuhan ekonomi tinggi tapi untuk menengah ke atas,” tambahnya.
Widaryatmo pun memberikan masukan terhadap Jabar yakni dengan memperhatikan orang-orang rentan agar tidak jatuh miskin. Selain itu, dia menilai Jabar dengan keunggulan wisata harus juga memiliki vokasional dengan fokus sektor pariwisata.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sendiri memiliki empat kegiatan prioritas dalam pengentasan kemiskinan, yakni akselerasi penguatan ekonomi keluarga, keperantaraan usaha dan dampak sosial, peningkatan akses pembiayaan ultra mikro, serta reforma agraria dan perhutanan sosial.
Baca Juga:Tekan Angka Kemiskinan Lewat Ekonomi Inklusif dan Pemanfaatan Teknologi DigitalGranuma Phatera Bangun Pengelolaan Sampah Komunal Berbasis Zero Waste
“Kegiatan akselerasi penguatan ekonomi keluarga menjadi Kegiatan Prioritas Satu (KP1). Melalui Kementerian Agama, melakukan bimbingan perkawinan. Sebelum menikah, harus tahu cara menguatkan ekonomi keluarga. Ini sudah masuk matriks RPJMN 2020-2024,” ujar Widaryatmo.
Adapun rakor TKPKD kali ini diawali rangkaian pertemuan antara sekretariat TKPKD Provinsi Jabar dengan TKPKD kabupaten/kota yang telah dilaksanakan di lima wilayah pada September hingga Oktober 2019.
Permasalahan, tuntutan, dan tantangan yang dirangkum dari pertemuan tersebut menjadi isu strategis yang dibahas pada agenda Rakor TKPKD Provinsi Jabar Tahun 2019 di éL Hotel Royale Kota Bandung, Kamis (31/10).
Perwakilan Pemerintah Daerah Kota Depok –wilayah dengan tingkat kemiskinan terendah di Jabar, memaparkan bahwa pihaknya memiliki Peraturan Wali Kota terkait perizinan usaha retail besar (minimarket modern) yang masif di masyarakat dan menghentikan sementara (moratorium) izin untuk kegiatan serupa.
Sebagai gantinya, Pemkot Depok membentuk koperasi bernama Depok Mart yang fokus mendorong produk unggulan dari usaha-usaha di masing-masing kelurahan/kecamatan. Hal itu dinilai efektif meningkatkan kemampuan produksi maupun daya beli masyarakat.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya –dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jabar– memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan inovasi untuk pengentasan kemiskinan melalui Gema Madani (Gerakan Masyarakat Mandiri Daya Saing dan Inovatif), Program Peningkatan Pendapatan Keluarga Berbasis Komunitas (P3KK), perbaikan rutilahu, serta program pencetakan Wira Usaha Baru (WUB).
Pemkot Tasikmalaya pun fokus kepada program peningkatan kapasitas ekonomi daerah, kualitas tenaga kerja, hingga pertanian dan ketahanan pangan daerah.