KARAWANG-Kendati curah hujan mulai turun di wilayah Karawang. Namun warga Kampung Cibeureum dan Cibarengkok Desa Jatilaksana, Kecamatan Pangkalan masih kesulitan mendapatkan air bersih.
Tidak kurang dari 40.000 liter air bersih dibagikan kepada warga yang masih dilanda krisis air bersih. Bantuan air bersih tersebut dilakukan oleh Komunitas Mobil Timoer Purwacika (Purwakarta, Cikampek dan Karawang) dan Universitas Buana Perjuangan (UBP) melalui LPPMnya, Minggu (3/11).
Krisis air di wilayah tersebut memang sudah lama terjadi dan menyulitkan warga setempat. Bahkan, saat Bupati Karawang dan BPBD mencoba membuat sumur bor sebanyak 10 titik, tidak sedikitpun ditemukan sumber air.
Baca Juga:1.747 dari 2452 Paket Sudah Dilelang12 Hari, 13.751 Pelanggar Terjaring Razia
Sekretaris Desa Jatilaksana, Inggid Pramudya mengatakan, sudah enam bulan terakhir warga mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau panjang.
“Padahal waktu itu di bor sedalam 150 meter, tapi tidak ada keluar air,” terang Inggid.
Sementara, Yayan Alfian Koordinator Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UBP mengungkapkan, pihaknya mengerahkan mahasiswanya untuk ikut serta terjun langsung ke lapangan, membagikan air bersih kepada warga.
Selain merupakan sesuai dengan Tri Dharma, bakti sosial kepada masyarakat merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat.
“Harusnya mahasiswa bergerak sendiri , namun kali ini kami support dan dampingi langsung kirim air bersih ke warga Jatilaksana bersama Timoer Purwacika,” terang Yayan.
Aep Muid Jabarudin, Ketua Komunitas Timoer Purwacika mengaku gembira bisa berkontribusi dalam kegiatan sosial ini. Dia mengakui, awalnya tidak yakin mau baksos membagikan air mengingat sudah mulai musim penghujan. Tapi, ketika datang ke lokasi, ternyata memang benar daerah tersebut krisis air bersih. “Kami senang bisa meringankan kesusahan warga. Kami juga menunjukan eksistensi kami bukan hanya di otomotif saja, tapi juga terjun langsung melaksanakan baksos,” terang Aep. (aef/ded)