SUBANG-Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Sejahtera Patimban bersama masyarakat wilayah Kecamatan Pusakanagara melakukan aksi damai di depan Kantor KSOP Kelas II Patimban Senin (4/11). Ada 3 tuntutan utama yang disampaikan dalam aksi tersebut. Meski dilakukan dalam waktu yang bersamaan, aksi ini berdiri sendiri dan berbeda dengan aksi yang dilakukan oleh Nelayan Genteng bersama dengan LSM di Pemda Subang dan DPRD Kabupaten Subang.
Wakil Ketua Koperasi Abdul Mufid dalam orasinya meminta KSOP Kelas II Patimban untuk memberikan rekomendasi pada Koperasi TKBM Sejahtera yang mewadahi masyarakat lokal sebagai TKBM Pelabuhan Patimban. “Jangan sampai TKBMnya malah dari luar. Ini masyarakat kita sekarang masih jadi penonton,” katanya.
Selain itu, ia juga meminta untuk dilakukan peninjauan ulang dan evaluasi mengenai pelatihan atau sertifikasi yang dilakukan oleh Patimone Consul. Sebab pelatihan yang selama ini dilakukan belum sejalur dan belum memfasilitasi masyarakat untuk bekerja di Pelabuhan Patimban, serta terakhir mengenai pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga:Ekhsibisi Mengolah Limbah Lingkungan dan Rumah Tangga Bernilai EkonomisTenaga Teknis Mendominasi Rekrutmen CPNS
“Harus dievaluasi lagi. Pelatihanya ada sertifikasi ternak domba, lele, tidak masuk itu. Berikan pelatihan yang nyambung dengan Pelabuhan. Masyarakat juga harus diberdayakan, diajak bekerja, jangan jadi penonton saja, atau nganggur,” jelasnya.
Setelah kurang lebih 1 jam melakukan orasi, perwakilan massa aksi yang terdiri dari nelayan, karang taruna serta pengurus Koperasi TKBM Sejahtera melakukan audiensi dengan pihak KSOP yang dihadiri Muspika Kecamatan Pusakanagara.
Usai audiensi, Kasi Status Hukum Kapal KSOP Kelas II Patimban Bambang, menerima aspirasi dan catatan hasil audiensi akan disampaikan pada pimpinan yakni Plt KSOP Kelas II Patimban. “Kami terima dan semua catatan notulensi kami akan sampaikan ke pimpinan, ke Pak Anwar. Kita hanya mewakili, untuk permintaan rekom TKBM akan kami sampaikan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan informai, ke depan peluang yang bisa ditangkap warga lokal tidak hanya soal TKBM akan tetapi mengani keagenan kapal. “Tapi kami sampaikan juga untuk disini, tidak hanya TKBM saja, tapi soal keagenan kapal juga bisa. Yang tidak punya kapal juga ke depan bisa di keagenan pelayaran,” jelasnya.