CIKAUM-Selain wayang golek dan wayang kulit yang kerap digelar pada acara ruwatan bumi. Kali ini Pemdes Sindangsari Kecamatan Cikaum menggelar Wayang Ruwat.
Wayang Ruwat ini tak banyak wayang yang dimainkan atau dipajang di panggung. Wayang Ruwat ini hanya memainkan beberapa wayang kulit dengan bahasa sunda.
Selain itu durasi penyampaian lakon wayang ruwat itu tidak memakan waktu lama, hanya satu jam. Ki Dalang juga tidak diiringi dengan tetabuhan gamelan nayaga.
Baca Juga:Pohon yang Rapuh DipangkasPuluhan Warga Desa Sukamulya Keracunan Usai Menyantap Hidangan Ulang Tahun
Hal itu yang dijelaskan oleh Kepala Desa Sindangsari Kecamatan Cikaum Saepudin saat acara ruwatan bumi, Sabtu (2/11).
Menurut Saepudin, acara ruwatan bumi ini sebagai upaya melestarikan tradisi petani buhun yang sudah berlangsung sejak jaman nenek moyang.
Sebelumnya pagi harinya masyarakat desa dari 7 kadusunan dan 7 RW bersama kepala desa dan perangkatnya berkeliling kampung, dengan mobil hias dongdang ciri khas ruwatan bumi.
“Kita berharap dengan ruwatan bumi ini, pertanian subur dan pasokan air lancar mencukupi area sawah petani,” kata Kades Saepudin.
Acara ruwatan bumi ini, juga dihadiri oleh sejumlah kades di wilayah Kecamatan Cikaum diantaranya yaitu, Kades Gandasari Karta, Pjs Kades Pasirmuncang Anto dan Kades Kawunganten Hj. Rohaeni.
Selain wayang ruwat acara dihibur oleh organ tunggal.(dan)